JagatBisnis.com – PT Bank Central Asia (BCA) mengumumkan kenaikan suku bunga deposito sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan daya tarik investasi bagi para nasabahnya di tengah perubahan kondisi ekonomi dan pasar keuangan global.
Penyesuaian Suku Bunga Deposito
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga deposito BCA pada Juni 2024 terjadi setelah BI rate naik 25 basis poin menjadi 6,25%. Meskipun demikian, kenaikan suku bunga deposito ini tidak diikuti oleh kenaikan suku bunga kredit.
Dalam pernyataannya, Jahja Setiaatmadja juga menyebutkan bahwa bunga deposito BCA untuk tenor 1 bulan dan 3 bulan mengalami peningkatan yang bervariasi. Misalnya, suku bunga untuk deposito tenor 1 bulan dengan nominal di bawah Rp 2 miliar naik dari 2,5% menjadi 3%, atau meningkat sebesar 50 basis poin (bps). Sementara itu, untuk tenor 3 bulan, suku bunga naik dari 2,85% menjadi 3,25%, atau meningkat sebesar 40 bps.
Strategi dan Pertimbangan
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menambahkan bahwa penentuan suku bunga deposito BCA selalu mempertimbangkan berbagai faktor seperti likuiditas, situasi pasar, dan arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia. Suku bunga deposito IDR BCA saat ini berkisar antara 2,00% hingga 3,25%, sesuai dengan tenor yang dipilih oleh nasabah.
Hera juga menjelaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan tren pergerakan suku bunga Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. BCA tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara likuiditas yang cukup dengan penyaluran kredit yang sehat, sambil terus memonitor perkembangan kondisi ekonomi dan pasar yang dinamis.
Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK)
Secara terkini, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BCA hingga Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 7,9% year-on-year (yoy), mencapai Rp 1.121 triliun. Dari total DPK tersebut, dana murah atau CASA (Current Account Savings Account) mendominasi sebesar 81,53%, atau setara dengan Rp 896,8 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap BCA sebagai bank pilihan untuk menyimpan dan mengelola dana mereka.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Dengan mengadaptasi kebijakan suku bunga yang responsif terhadap kondisi pasar, BCA berharap dapat menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan dalam mendukung kebutuhan finansial masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Peningkatan suku bunga deposito BCA merupakan salah satu strategi yang diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan dana nasabah, sambil tetap memperhatikan stabilitas dan keberlanjutan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. (Zan)