Sidak Haji, Timwas DPR Temukan Tenda Sempit dan Kasur Jemaah Mirip Karpet Anak TK

jagatbisnis.com – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) untuk mengecek kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia. Salah satu temuan penting dalam sidak tersebut adalah kondisi kasur di tenda Arafah yang dianggap tidak memadai.

Pengecekan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi; Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wachid; serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis.

Dalam sidak tersebut, Timwas menyoroti ukuran kasur yang digunakan oleh jemaah haji di tenda Arafah. Kasur-kasur tersebut berukuran kecil dan disebut mirip karpet anak TK.

Baca Juga :   Soroti Masalah Transportasi Haji, Wisnu Wijaya: Minimnya Bus untuk Lansia dan Belum Terpasang Bendera Indonesia

“Ini sebetulnya kekecilan. Anak TK itu pada sekolah dikasih karpet kayak ini,” kata Ashabul Kahfi sambil mengangkat salah satu kasur tersebut, di salah satu tenda jemaah Indonesia, Arafah, Mekkah, Arab Saudi, sebagaimana keterangan pers yang dikutip pada Jumat (14/6/2024).

Anggota Timwas DPR lainnya, Abdul Wachid, Syaifullah Tamliha, dan M Fauzan Nurhuda Yusro juga sempat menjajal kasur itu dan menganggap ukurannya terlalu kecil dan tidak nyaman.

Sementara itu, Nurcholis Bin Turmudzi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makkah mengaku tidak mengetahui alasan di balik desain kasur yang kecil tersebut. “Nggak tahu saya (kenapa ukurannya kecil). Ini kan yang menyediakan masyarik sama maktab,” jelasnya.

Baca Juga :   Timwas Haji DPR Pertanyakan Proses Seleksi Petugas Kesehatan dari Kemenag dan Bukan Kemenkes

Selain masalah kasur, Timwas juga menyoroti kapasitas tenda jemaah di Arafah. Tenda yang dikunjungi memiliki kapasitas untuk 360 jemaah, namun dari penghitungan Timwas, tenda tersebut hanya mampu menampung 330 orang.

“Sekarang gini, itu ada tulisan kapasitas 360 Ada nggak?” tanya Ace Hasan Syadzily kepada Nurcholis. Setelah dihitung, ternyata tenda yang seharusnya berkapasitas 360 orang hanya mampu menampung 330 orang, yang berarti ada 30 jemaah yang tidak tertampung.

“Untuk 360? Sementara hitungan kita hanya 330. Yang 30 orang terpaksa di luar?” kata Ace lagi, menyoroti ketidakcocokan kapasitas tenda.

Dari pantauan di lapangan, kasur-kasur tersebut disusun dua baris di dua sisi tenda, berdempetan sehingga jemaah harus tidur berdempetan. Di antara dua sisi tersebut terdapat lorong untuk jemaah berjalan.

Baca Juga :   Soroti Masalah Transportasi Haji, Wisnu Wijaya: Minimnya Bus untuk Lansia dan Belum Terpasang Bendera Indonesia

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus, menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan fasilitas untuk memastikan jemaah haji terlayani dengan baik selama menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Kami mengecek ke sini untuk memastikan kondisi tenda untuk wukuf, kemudian di Muzdalifah dan Mina sampai kembali ke hotel nanti, apakah kondisinya sudah memadai atau tidak,” ujar Lodewijk.

Dengan adanya temuan ini, diharapkan pemerintah dan penyedia layanan haji dapat segera mengambil langkah perbaikan agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman. (Hfz)

MIXADVERT JASAPRO