Buntut Penolakan Tapera, Ribuan Buruh Ancam Aksi di Depan Istana

jagatbisnis.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ribuan buruh bakal melakukan unjuk rasa untuk menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di depan Istana.

“Ribuan buruh yang akan melakukan aksi ini berasal dari Jabodetabek dan berbagai organisasi serikat perkerja seperti KSPI, KSPSI, KPBI, dan juga Serikat Petani Indonesia (SPI) serta organisasi perempuan PERCAYA,” ujar Said Iqbal di Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Menurut Said Iqbal, kebijakan Tapera merugikan dan membebani pekerja dengan iuran. Meskipun setelah mengiur selama 10 hingga 20 tahun, buruh tetap saja tidak diberikan kepastian bisa memiliki rumah.

Baca Juga :   Serikat Buruh Keluhkan Iuran Tapera Hanya Menambah Beban Pekerja Saja

Selain itu, dalam Tapera, Pemerintah dinilai lepas tanggung jawab dalam menyediakan rumah. Hal ini karena Pemerintah hanya bertindak sebagai pengumpul iuran, tidak mengalokasikan dana dari APBN maupun APBD.

Baca Juga :   Pengamat: Kewajiban Tapera Bagi WNA Bisa Memperburuk Citra Indonesia di Mata Investor

“Permasalahan lain adalah dana Tapera rawan dikorupsi, serta ketidakjelasan dan kerumitan pencairan dana,” ungkapnya.

Sebelumnya, Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menimbulkan polemik. Pasalnya, Tapera akan menambah panjang potongan gaji para buruh dan pekerja. Di sisi lain, PP 21/2024 juga mengatur pemberian gaji yang besar untuk komisioner Tapera.

Baca Juga :   Ketua REI Sarankan Pemerintah Tiru Konsep Singapura Terkait Iuran Tapera

PP 21/2024 mengamanatkan pemotongan gaji buruh untuk iuran Tapera sebesar 3 persen. Rinciannya 2,5 persen ditanggung pekerja dan 0,5 persen dibebankan ke perusahaan pemberi kerja. (Hfz)

MIXADVERT JASAPRO