Permintaan Mobil Listrik Baru Terus Menjulang

jagatbisnis.com – JAKARTA. Permintaan terhadap mobil listrik baru di Indonesia terus menanjak. Hal ini tercermin dari tingginya transaksi atau pemesanan mobil listrik di pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 yang berlangsung pekan lalu.

Tercatat total transaksi pada PEVS 2024 selama 30 April–4 April mendekati Rp 400 miliar. Angka ini belum termasuk nilai transaksi di hari terakhir pameran dan masih menunggu rekapitulasi final dari seluruh peserta. Walau begitu, target transaksi PEVS 2024 yang dipatok minimal Rp 400 miliar berpotensi besar tercapai.

Salah satu agen pemegang merek (APM), Wuling Motors  membukukan 252 surat pemesanan kendaraan (SPK) selama gelaran PEVS 2024.

Dari jumlah tersebut, Cloud EV menjadi model terlaris dengan kontribusi pemesanan 60,7%, kemudian diikuti oleh Air ev sebanyak 21%, dan BinguoEV sebanyak 18,3%.

Sales & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menyampaikan, pencapaian ini menunjukkan bahwa mobil listrik Wuling makin diminati oleh masyarakat Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyajikan solusi mobilitas yang lebih baik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar dia, Rabu (8/5).

Cloud EV digadang menjadi andalan baru bagi Wuling di segmen mobil listrik. Model ini memiliki harga estimasi pre-book Rp 410 juta. Angka resmi harga jual mobil tersebut akan diumumkan bulan Mei ini.

Saat ini, Cloud EV sudah memasuki proses produksi di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat. Hasil produksi Cloud EV di tahap awal akan ditujukan untuk kebutuhan dealer-dealer Wuling.

Wuling pun menyebut Cloud EV akan mendapat insentif PPN 1% dari pemerintah lantaran telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.

Selain Wuling Motors, ada Neta Auto Indonesia yang meraih 108 SPK pada PEVS 2024, baik untuk Neta V maupun pre-book Neta V-II. SUV elektrik baru ini memiliki harga pre-book sekitar Rp 200 jutaan, jauh lebih murah ketimbang pendahulunya yakni Neta V yang dibanderol Rp 317 juta.

Keberanian Neta memasang harga yang relatif terjangkau untuk Neta V-II bukan tanpa alasan. Neta V-II menjadi model pertama Neta yang diproduksi langsung di Indonesia, tepatnya di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Pondok Ungu, Bekasi, yang berkapasitas 27.000 unit per tahun.

Selain itu, Neta juga bekerja sama dengan PT Gotion Green Energy Solution Indonesia untuk memasok baterai Neta V-II, sehingga harganya dapat lebih terjangkau oleh konsumen.

Produksi Neta V-II akan dimulai akhir Mei 2024, sehingga bulan Juni nanti model tersebut dapat segera dikirim kepada para pemesan.

“Kehadiran Neta V-II akan memberi variasi baru dalam rangkaian mobil listrik Neta yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” tutur Yusuf Anshori, Brand & Marketing Director Neta Auto Indonesia, Selasa (7/5).

Pihak Neta juga tengah mengurus sertifikasi TKDN untuk Neta V-II dengan menggandeng Suryevor Indonesia.

Prospek penjualan

Berkaca pada hasil di PEVS 2024, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto memperkirakan, penjualan mobil listrik di Indonesia akan terus tumbuh pada masa mendatang.

Ini mengingat merek dan model baru terus bermunculan di pasar dengan harga yang makin terjangkau bagi konsumen dan mampu bersaing dengan mobil konvensional.

Kehadiran model-model baru tentu akan membuat persaingan pasar mobil listrik semakin ketat, namun berefek positif bagi para konsumen. “Pilihan konsumen terhadap mobil listrik makin banyak,” imbuh dia, Kamis (9/5).

Merujuk data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 5.882 unit pada kuartal I-2024. Angka ini melesat 228,05% year on year (YoY) dibandingkan penjualan wholesales mobil listrik pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 1.793 unit. (Hfz)