Rupiah Melemah, Tembus Level Rp 16.000 per Dolar AS di Google Finance: Analis Jelaskan Penyebabnya

JagatBisnis.com –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami pelemahan pada hari ini, Sabtu (13/4).

Berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.117 per dolar AS, melemah dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.014 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan pelemahan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS.

Baca Juga :   Intelijen AS: Rusia Akan Gempur Ukraina pada 16 Februari

Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

– Penguatan dolar AS: Dolar AS menguat terhadap mata uang utama dunia karena pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (The Fed) yang lebih agresif untuk memerangi inflasi.
– Data inflasi AS: Data inflasi AS yang dirilis pada Kamis (11/4) menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.
– Ketegangan geopolitik: Ketegangan geopolitik yang masih terjadi, seperti konflik di Timur Tengah dan Ukraina, membuat para investor beralih ke aset safe haven seperti dolar AS.

Baca Juga :   Seberapa Jauh Amerika Akan Membantu Ukraina?

Meskipun rupiah mengalami pelemahan, Ibrahim Assuaibi masih optimis bahwa rupiah akan kembali menguat dalam jangka panjang.

Baca Juga :   AS-Korsel Gelar Latihan Militer, Korut Luncurkan Nuklir

“Rupiah masih memiliki fundamental yang kuat dan daya tarik bagi investor asing,” ujar Ibrahim, dikutip dari kumparan.com.

Beliau menambahkan bahwa Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, seperti intervensi di pasar

(tia)

MIXADVERT JASAPRO