Kasus Suap, Eks Ketua Asosiasi Sepak Bola China Dipenjara Seumur Hidup

JagatBisnis.com Mantan Ketua Asosiasi Sepak Bola China (CFA), Chen Xuyuan, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena kasus suap. Januari lalu, dia mengaku bersalah menerima suap senilai total 81 juta yuan (Rp177,6 miliar).

Peraturan tegas antikorupsi ini dipimpin langsung Presiden Xi Jinping dan telah membongkar berbagai kasus di sektor olahraga, perbankan, dan militer. Pada sektor sepak bola, lebih dari selusin pelatih dan pemain telah diselidiki.

Persidangan di Pengadilan Menengah Rakyat Huangshi di Tiongkok tengah mengungkap aktivitas terlarang Chen dari tahun 2010 hingga 2023, termasuk peran sebelumnya sebagai presiden dan ketua Shanghai International Port Group.

Jaksa mengatakan Chen menerima uang dan barang berharga sebagai imbalan atas bantuannya dalam mendapatkan kontrak proyek dan mengatur acara olahraga.

“Keputusan pengadilan mengatakan dia telah menimbulkan kerusakan besar pada sepak bola China,” tulis kantor berita Xinhua, Rabu (27/3/2024).

Media pemerintah juga mengatakan, tiga pejabat senior sepak bola lainnya pada Selasa dijatuhi hukuman antara delapan dan 14 tahun penjara karena korupsi.

Awal tahun ini, mantan gelandang Everton dan mantan pelatih kepala tim sepak bola putra nasional China, Li Tie, mengaku mengatur hasil pertandingan dan menawarkan suap kepada orang-orang, termasuk Chen, untuk mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih terbaik di negara itu.

Lebih jauh, Kementerian Luar Negeri China juga mengonfirmasi, pemain Shandong Taishan, Son Jun-ho, asal Korea Selatan, ditahan polisi terkait kasus suap. Kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan pekan ini bahwa dia telah dibebaskan dari tahanan.

Di masa lalu, Presiden Xi telah menyuarakan ambisinya untuk mengubah China menjadi negara sepak bola yang besar. Pada 2011, dia mengutarakan tiga keinginannya untuk sepak bola China, yakni kembali lolos ke Piala Dunia, menjadi tuan rumah turnamen tersebut, dan suatu hari nanti memenangkan trofi.

Selama dekade terakhir, klub-klub di Liga Super China telah menghabiskan banyak uang untuk menarik beberapa pemain top dunia, termasuk gelandang Brasil Oscar, mantan penyerang Argentina Carlos Tevez, dan pemain internasional Belgia Axel Witsel.

Namun, hal itu mengakibatkan klub menumpuk utang dan CFA mengumumkan batasan gaji pada 2020. Saat itu, langkah tersebut disebut bertujuan untuk memfokuskan investasi pada pengembangan talenta dalam negeri dibandingkan mengimpor bintang internasional.

Kini, hanya sedikit pemain asing yang tersisa di liga. Penahanan baru-baru ini terhadap tokoh-tokoh penting sepak bola telah memberikan kemunduran lain terhadap ambisi sepak bola negara tersebut.

Meskipun ada masalah-masalah ini, sepak bola domestik masih populer di China dan skandal korupsi Chen mengejutkan para penggemarnya. (tia)

MIXADVERT JASAPRO