JagatBisnis.com – BMKG mengeluarkan prediksi hilal terkait penentuan awal puasa 2024 atau 1 Ramadan 1445 H. Bagaimana hasilnya?
BMKG menjelaskan, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret.
Sementara itu bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.
“Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 10 Maret 2024, berkisar antara-0,33° di Jayapura, Papua, sampai dengan 0,87°di Tua Pejat, Sumatera Barat,” tulis BMKG dalam situs resminya dikutip Jumat (23/2).
“Adapun ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 11 Maret 2024, berkisar antara 10,75° di Merauke, Papua, sampai dengan 13,62° di Sabang, Aceh,” lanjutnya.
Sementara itu, kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Artinya, BMKG memprediksi hilal baru bisa teramati di Indonesia pada 11 Maret 2024. Ini menandakan, proyeksi 1 Ramadan 1445 H atau awal puasa Ramadan 2024 jatuh keesokan harinya pada 12 Maret 2024.
Sementara itu Muhammadiyah berdasarkan ilmu hisab telah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024. Artinya ada perbedaan dengan pemerintah. (tia)