Transformasi Digital Setarakan Akses Layanan Kesehatan di Indonesia 

JagatBisnis.com –  Transformasi digital (digitalisasi) telah berkontribusi pada kesetaraan akses layanan kesehatan yang lebih berkualitas di Indonesia. Langkah ini sekaligus bisa menekan keterbatasan layanan kesehatan yang masih lebih banyak terkonsentrasi di pulau Jawa.

Head of Asia-Pacific Zoom Ricky Kapur mengatakan, pelajaran dari beberapa krisis kesehatan yang pernah terjadi sebelumnya mungkin bisa memberikan jawaban. Karena, dalam beberapa tahun terakhir, konsultasi virtual terbukti telah menjadi solusi yang efektif, termasuk di Indonesia.

“Jika diterapkan pada seluruh rangkaian layanan kesehatan, solusi telehealth dan komunikasi berbasis video pun dapat menjadikan layanan kesehatan lebih mudah diakses, nyaman, dan terjangkau,” katanya, Jumat (24/11/2023).

Dia menjelaskan, teknologi di bidang kesehatan tidak lagi dapat dipandang sebagai solusi sementara yang hanya digunakan ketika muncul kebutuhan khusus. Karena pemanfaatan teknologi sudah seharusnya menjadi solusi tetap untuk menghadapi tantangan layanan kesehatan di masa mendatang.

“Kini, lembaga-lembaga kesehatan pun perlu mengoptimalisasi tenaga medis yang ada untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap layanan berkualitas. Karena peningkatan penggunaan telekonsultasi (teleconsultation) merupakan langkah yang tepat dan telah berkembang pesat di Indonesia.

“Terlihat, volume penggunaannya pada 2022 telah 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2020.
Selain menghemat waktu dan biaya bagi pasien, konsultasi virtual menjadikan proses pelayanan lebih produktif bagi para tenaga medis. Dokter tidak hanya bisa melayani lebih banyak pasien, tetapi dapat memprioritaskan konsultasi tatap muka bagi pasien yang membutuhkan perawatan lebih kritis,” terangnya.

Dia memaparkann, meski perawatan pasien merupakan inti dari bisnis layanan kesehatan, tapi hal tersebut hanya salah satu bagian dari industrinya. Digitalisasi terhadap peran-peran administratif penting, seperti pengumpulan dan pengarsipan data pasien, penagihan, rapat dengan vendor, dan relasi antarkaryawan akan lebih mudah dilaksanakan sekaligus menghemat waktu.
Baca Juga:

“Digitalisasi tersebut juga membantu kinerja tenaga medis agar bekerja dengan lebih efisien dan menghemat biaya. Tenaga medis, khususnya di daerah yang sulit dijangkau, maka akan sangat merasakan manfaat digitalisasi. Sebab, mereka dapat memberikan layanan kesehatan utama yang lebih baik kepada pasien, meski dengan keterbatasan sumber daya,” imbuhnya.

Menurut dia, perawatan secara virtual pun lebih dari sekadar mengatur janji temu antara pasien dan dokter. Petugas administrasi rumah sakit dapat mengumpulkan para staf dari berbagai departemen dan gedung secara virtual untuk pengumuman rutin dan komunikasi darurat.

“Tugas-tugas sederhana, seperti pemeriksaan organ vital yang bersifat nonintrusif, pemberian obat, atau bahkan konsultasi juga dapat dilakukan secara otomatis dengan telerobotik (telerobotics) di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Otomatisasi tersebut dapat membawa perubahan besar bagi para tenaga medis di garda terdepan. Mereka kini dapat menikmati fleksibilitas dalam mengelola beberapa tugas mereka dari jarak jauh,” terang Ricky.

Diungkapkan, transformasi digital menjadi salah satu solusi guna meningkatkan layanan kesehatan. Melihat ke Indonesia, keunikan wilayah geografis telah menjadi sebuah tantangan dalam menyediakan akses kesehatan berkualitas yang merata karena sekitar 40 persen fasilitas kesehatan terpusat di Pulau Jawa.

“Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-59 pada bulan November ini pun menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali tentang bagaimana para penyedia layanan kesehatan dapat mengintegrasikan teknologi guna menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif kepada pasien di Indonesia. Meski asuransi kesehatan sosial (Jaminan Kesehatan Nasional) dilaporkan telah menjangkau 90 persen dari populasi Indonesia, akses tetap menjadi isu utama. Sebab, permintaan terhadap layanan kesehatan yang berkualitas jauh melampaui ketersediaan layanan,” tutup Ricky. (eva)