TikTok Shop Disuntik Mati, Pedagang Merasa Kena PHK Massal

TikTok Foto: PortalMadura.com

JagatBisnis.com –  Penutupan TikTok Shop pada hari ini, Rabu (4/10), menimbulkan kegelisahan di kalangan pedagang. Dennies Soesanto, salah satu pedagang di TikTok Shop, mengaku merasa seperti kena PHK massal.

Dennies mengatakan, selama ini ia bisa meraup omzet ratusan juta rupiah dari TikTok Shop. Namun, dengan ditutupnya platform tersebut, ia harus mencari cara lain untuk berjualan.

Baca Juga :   TikTok Shop Miliki Kesempatan Satu Pekan untuk Urus Izin Resmi

“(Dalam) satu bulan mungkin mengurangi stok jadi untung tipis. Bahkan banyak sekali seller bikin studio baru tempat, lalu saya sendiri baru menambah host baru mulai bulan ini,” kata Dennies pada  Rabu (4/10).

Dennies menyayangkan keputusan pemerintah yang melarang media sosial berjualan. Menurutnya, TikTok Shop merupakan platform yang potensial untuk mengembangkan UMKM.

Baca Juga :   TikTok Shop Hari Ini Resmi Disuntik Mati

“TikTok selama kita kreatif, kelihatan mukanya audience mungkin percaya modal kepercayaan, modal kreativitas, model konten yang bagus. Customer behaviour kita berubah, kita terbiasa belanja online dimulai kalangan muda,” ujar Dennies.

Kemungkinan Dampak

Penutupan TikTok Shop kemungkinan besar akan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi para pedagang, terutama mereka yang menggantungkan penghasilannya dari platform tersebut.

Baca Juga :   Seruan Penjual UMKM kepada Teten: Produk China di TikTok Shop Dijual dengan Harga Tak Masuk Akal, Perlukah Revisi Kebijakan?

Para pedagang harus mencari cara lain untuk berjualan, baik itu melalui e-commerce lain atau platform media sosial yang masih diperbolehkan berjualan.

Selain itu, penutupan TikTok Shop juga bisa berdampak pada persaingan di pasar e-commerce. Platform e-commerce lain yang masih beroperasi bisa mendapatkan keuntungan dari berkurangnya jumlah pesaing. (tia)