Jokowi: Perubahan Iklim Mengancam 210 Juta Orang Kekurangan Air, Indonesia Siap Hadapi

Presiden Jokowi Foto: CNBC Indonesia

JagatBisnis.com –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan bahwa perubahan iklim akan menyebabkan 210 juta orang di dunia kekurangan air. Hal ini disampaikan Jokowi dalam pembukaan World Hydropower Congress 2023 di Bali, Selasa (31/10).

Jokowi mengatakan, kenaikan suhu bumi saat ini telah mencapai lebih dari 1,5 derajat celcius. Jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk kekeringan.

Baca Juga :   Jokowi Mengokohkan Hubungan Perbatasan dan Potensi Perdagangan dengan Papua Nugini

“Bencana kekeringan akan menyebabkan kekurangan air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kekurangan air akan berdampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian, kesehatan, dan ekonomi.

“Untuk mengatasi ancaman ini, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar,” kata Jokowi.

Baca Juga :   KH Dimyati Rois Meninggal, Jokowi: Negara Berduka atas Berpulangnya Ulama Besar Tawadhu

Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, termasuk hydropower. Jokowi mengatakan, Indonesia akan memanfaatkan potensi ini untuk menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Indonesia memiliki 4.400 sungai yang potensial menjadi sumber hydropower,” kata Jokowi. “Pemerintah Indonesia akan membangun pembangkit hydropower untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional dan juga untuk ekspor.”

Baca Juga :   Indonesia Terpilih Menjadi Negara Praktik Baik Program Migrasi Internasional

Selain hydropower, Indonesia juga memiliki potensi EBT lainnya, seperti solar, angin, dan geothermal. Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia akan mengembangkan semua potensi EBT ini untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.

“Kita harus bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim,” kata Jokowi. “Kita harus melindungi bumi dan generasi penerus.”

(tia)