Ridwan Kamil Resmikan Masjid di Indramayu dan Berpamitan dari Jabar

Ridwan Kamil

JagatBisnis.com –  Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menghadiri upacara peresmian Masjid Jamie Al-Karomah di Desa Tenajar, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu pada Selasa (22/8). Acara ini juga menjadi momen bersejarah karena Kang Emil, sapaan akrabnya, sekaligus berpamitan kepada masyarakat Indramayu karena masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat akan berakhir pada tanggal 5 September 2023.

Kang Emil menyampaikan bahwa masih tersisa 14 hari kerja untuk terus berkontribusi dalam membangun Jabar Juara serta memamerkan pencapaian-pencapaian penting, seperti mengentaskan kemiskinan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Saat ini, seribu desa miskin telah hilang dan tidak ada lagi desa miskin di Jawa Barat. Ekonomi juga berada dalam kondisi paling baik di seluruh pulau Jawa. Investasi di Jawa Barat merupakan yang terbesar se-Indonesia selama lima tahun berturut-turut,” ujar Emil dengan bangga.

Kang Emil juga memuji masyarakat Indramayu atas peran penting mereka dalam menjaga ketahanan pangan melalui pertanian padi. Menurutnya, produksi beras di Jawa Barat mencapai surplus sekitar 2 juta ton per tahun, dengan kontribusi besar dari Indramayu.

“Jika tidak ada Indramayu, pasokan beras kita tidak akan mencukupi. Masyarakat Indramayu luar biasa dalam berkebun dan bercocok tanam,” tambah Emil.

Meskipun mengakui adanya kelebihan dan kekurangan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Emil menekankan bahwa ia telah bekerja dengan penuh semangat dan tanpa henti. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih dan permintaan maaf jika ada kekurangan selama masa jabatannya.

“Di akhir masa jabatan saya, saya ingin mengucapkan pamit. Semoga apa yang telah saya lakukan yang baik bisa diapresiasi. Dan jika ada kesalahan atau kekurangan, saya memohon maaf karena saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan,” tutur Emil dengan tulus.

Sebelum meresmikan Masjid Al Karomah, Ridwan Kamil juga menyebut bahwa ada sekitar 5 ribu desa di Jawa Barat yang memiliki hafiz atau penghafal Al-Qur’an. Selama masa jabatannya, ia juga telah memperjuangkan program-program kredit bagi dhuafa yang berbasis di masjid sebagai bagian dari upaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. (tia)