JagatBisnis.com – Gempa berkekuatan 7,1 magnitudo telah mengguncang wilayah Pantai Alaska pada hari Minggu, pukul 13.48 WIB. Meskipun gempa ini cukup kuat, analisis terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berdampak ke Indonesia.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) hanya memberikan peringatan potensi tsunami untuk wilayah Alaska. Setelah melakukan pemodelan tsunami, BMKG menyimpulkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami.
Dalam hasil analisis, episenter gempa terletak pada koordinat 54,73° LU ; 161,15° BB dengan kedalaman 40 km. Daryono menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas Lempeng Alaska. Mekanisme pergerakan gempa ini adalah naik (thrust fault), sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber.
Sejauh ini, BMKG telah mencatat adanya 4 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,7 M pada hari Sabtu, 16 Juli 2023 pukul 14:30 WIB.
Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendapatkan informasi terkini melalui situs resmi BMKG. Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Meskipun gempa ini tidak berdampak ke Indonesia, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa di wilayah kita sendiri dan mengikuti petunjuk serta peringatan resmi yang diberikan oleh BMKG. (tia)