JagatBisnis.com – Pada Kamis (8/6) pukul 00.04 WIB, Pacitan, Jawa Timur diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo. Gempa ini kemudian diikuti oleh serangkaian gempa susulan, dengan total 29 kejadian hingga pukul 02.30 WIB. Meskipun demikian, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa ini merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang masuk ke bawah Lempeng Eurasia. Dalam analisisnya, BMKG juga menemukan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa dengan magnitudo 5,8 yang terjadi di selatan DIY hingga Jawa Timur dengan mekanisme pergerakan naik ini mengindikasikan adanya aktivitas gempa Interplate di Zona Mehathrust Selatan Jawa. Meskipun gempa susulan terjadi dalam jumlah yang cukup signifikan, tidak dilaporkan adanya kerusakan yang serius akibat gempa tersebut.
BMKG terus melakukan pemantauan terhadap gempa-gempa susulan ini untuk memberikan informasi yang lebih akurat kepada masyarakat. Masyarakat di wilayah terdampak diminta untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk serta informasi resmi dari BMKG.
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, namun dengan adanya monitoring dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, diharapkan dapat membantu dalam upaya mitigasi dan penanggulangan dampak gempa di masa depan.
Meskipun gempa ini menimbulkan kekhawatiran, keberadaan BMKG dan lembaga sejenis lainnya memberikan harapan bahwa upaya perlindungan dan keselamatan masyarakat dapat terus ditingkatkan melalui pemantauan gempa yang lebih baik dan peningkatan pemahaman mengenai fenomena gempa bumi. (tia)
