Bank bjb Optimis Kredit di 2023 Tumbuh Double Digit

JagatBisnis.com – Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank bjb sepanjang triwulan pertama 2023 tetap terjaga seiring perbaikan kondisi ekonomi makro. Selain itu, juga semakin pulihnya mobilitas disertai dengan perbaikan daya beli masyarakat. Bahkan, hasil survei Bank Indonesia pun menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit di tahun 2023 dengan level 11-12 persen. Angka itu tidak setinggi realisasi di tahun lalu.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi menjelaskan, optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit. Bahkan, dari sisi makro saat ini konsumsi masyarakat diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi.

Baca Juga :   Jajaran Direksi Bank bjb Borong Saham

“Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik. Hal itu didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana,” kata Yuddy dalam keterangan Kamis (4/5/2023).

Menurut Yuddy, faktor suku bunga menjadi tantangan bagi sektor perbankan karena dampak kenaikan suku bunga acuan yang naik sebesar 225 basis poin sejak pertengahan 2022. Oleh karena itu, pihaknya juga fokus mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi, dan wealth management.

“Di awal tahun 2023 ini, kami berfokus mengambil langkah lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai,” imbuhnya.

Baca Juga :   Bank bjb Diminta Atasi Pinjaman Online Ilegal

Dia menjelaskan, mengawali 2023, bisnis konsumer bank bjb menyumbang sebagian besar porsi penyaluran kredit dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga. Pertumbuhan itu didorong oleh kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap dan aktif, pra pensiun dan pensiunan.

“Di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit perlu mengikuti perkembangan kondisi pasar dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat. Namun, implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit,” terangnya.

Dia mengaku, pihaknha mencatat kinerja positif dari sisi kredit dan pembiayaan sampai dengan akhir Maret 2023. Secara konsolidasi beserta anak perusahaan, kredit dan pembiayaan tercatat tumbuh sebesar 10,8 persen menjadi Rp116,45 triliun yang didorong oleh segmen kredit, baik konsumer maupun business.

Baca Juga :   Lakukan Inovasi, Bank bjb Borong 8 Penghargaan

“Mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus mengalami kenaikan, kami pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar likuiditas tetap ample dengan biaya dana yang manageable. Shingga lebih efisien dalam biaya dana,” ungkap dia.

Dia melanjutkan, kinerja positif bank bjb didukung berbagai perbaikan di sektor kredit. Kredit konsumer tumbuh 5,8 persen year on year (yoy) menjadi Rp66,2 triliun yang merupakan segmen dengan porsi 61,1 persen terhadap total kredit yang disalurkan.

“Bahkan, permintaan untuk segmen KPR juga mengalami pertumbuhan sebesar 16,3 persen yoy menjadi Rp9,4 triliun, khususnya pada KPR bersubsidi. Adapun untuk 2023 kami memperoleh kuota FLPP sebanyak 8 ribu unit,” tutupnya. (*/eva)