JagatBisnis.com – Permainan lato-lato kini sangat populer di Indonesia. Permainan ini digandrungi oleh semua kalangan, khususnya anak-anak. Di awal kemunculannya, tren lato-lato disambut baik karena dianggap membuat anak-anak teralihkan dari gadget. Tapi lama-lama, banyak yang tidak tahu tempat sehingga bikin bising dan semakin meresahkan.
Pemerhati anak Retno Listyarti menyoroti bahaya lato-lato yang belakangan memakan korban. Bocah SD berinisial AN di Kalimantan Barat diketahui mengalami luka parah pada mata akibat bermain lato-lato. Karena lato-lato yang dimainkan saat diadu pecah hingga serpihannya mengenai mata AN dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Akibat kejadian itu, penglihatannya tampak kabur.
“Oleh karena itu, saya meminta permainan lato-lato sebaiknya dilakukan pada tempat yang tepat dan usia delapan tahun ke atas. Karena anak usia itu telah memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap rules (aturan) saat bermain lato-lato, baik dilakukan secara sendiri maupun bersama temannya,” kata Retno, Selasa (10/1/2023).
Tidak hanya itu, lanjut dia, para orangtua juga diminta agar memastikan lato-lato yang dimainkan anak merupakan bahan yang aman dan tidak mudah pecah saat dibenturkan berkali-kali. Hal itu harus berkaca pada kejadian yang menimpa AN.
“Bahaya lainnya yang juga harus diwaspadai adalah rentannya tali lato-lato yang putus. Sehingga berisiko membentur tubuh atau wajah seseorang. Jadi, pastikan talinya kuat dan tidak mudah putus. Karena ketika talinya putus saat dimainkan akan berpotensi mengenai benda atau manusia di sekitar anak yang sedang bermain,” tutupnya. (*/esa)
