Kematian Bocah Perempuan 11 Tahun di Belgia Diduga Antargeng Narkoba

ilustrasi garis polisi

JagatBisnis.comSeorang anak perempuan berusia 11 tahun di Kota Antwerpen, Belgia, tewas dalam insiden penembakan pada Senin (9/1). Kematian bocah malang ini diduga berkaitan dengan perdagangan narkoba ilegal yang sedang menjadi tren di kota pelabuhan tersebut.

Menurut keterangan polisi, peristiwa bermula ketika pelaku menembakkan peluru ke sebuah rumah di daerah Merksem, Kota Antwerpen. Kemudian, peluru itu menghantam microwave di dalam rumah tersebut hingga menimbulkan ledakan.
Sang anak yang berada di lokasi kejadian pun tewas akibat pecahan peluru. Wali Kota Antwerpen,

Bart De Wever, mengatakan rumah tersebut diketahui milik keluarga yang terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal.

Serangan tersebut, sambung De Wever, juga sengaja direncanakan sebagai ‘balasan’. “Perang narkoba sedang berlangsung, penjahat menyerang rumah penjahat lain,” jelas dia, seperti dikutip dari AFP.

“Kami telah menyaksikan hal ini selama berbulan-bulan dan apa yang saya takutkan sejak lama telah terjadi, telah ada korban yang tidak bersalah, seorang anak,” imbuhnya.

Namun, pernyataan De Wever belum dikonfirmasi oleh pihak kantor kejaksaan Antwerpen. Pihaknya mengaku masih menyelidiki apakah benar ada keterlibatan perdagangan barang haram dalam insiden nahas tersebut.

Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Belgia, Annelies Verlinden. Dalam cuitannya di Twitter, ia mengaku prihatin atas peristiwa itu seraya berjanji akan menangkap pelaku.

“Tragedi mengerikan di mana seorang anak yang tidak bersalah telah meninggal. Penyelidikan sedang berlangsung, tetapi kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menangkap para penjahat kejam ini,” tulis Verlinden.

Berita pembunuhan yang diumumkan pada Selasa (10/1) ini muncul ketika otoritas Belgia hendak mengumumkan laporan rekor tahunan baru dalam hal penyitaan kokain di Pelabuhan Antwerpen.

Sepanjang 2022, diperkirakan jumlah kokain yang berhasil disita polisi melampaui sedikitnya 100 ton.

Banyaknya narkoba yang ditemukan ini dikarenakan pelabuhan di Antwerp dan tetangganya — Rotterdam di Belanda adalah dua gerbang utama penyelundupan kokain yang dikirim dari Amerika Latin untuk disebarluaskan di wilayah Eropa.

Pihak berwenang memperkirakan, mereka hanya menghentikan sekitar 10 persen dari total volume kokain yang diselundupkan melalui Antwerpen.

Dalam menjalankan aksinya, para pengedar kerap berhasil mengecoh anjing pelacak dan scanner yang dikerahkan di pelabuhan itu. Sering kali obat terlarang jenis serbuk itu disembunyikan dalam kiriman buah.

Tak hanya itu, banyaknya kokain yang diselundupkan menimbulkan kekhawatiran di benak para otoritas terkait lantaran terbatasnya insinerator (alat pembakar limbah padat) untuk menghancurkan obat-obatan terlarang tersebut.  (tia)

MIXADVERT JASAPRO