Australia Kirim Ekspedisi ke Antartika untuk Berburu Es Purba

JagatBisnis.com –  Peneliti Australia memulai ekspedisi paling ambisius ke Antartika dalam dua dekade mencari es berumur jutaan tahun untuk mempelajari tentang perubahan iklim. Tim ilmuwan berjumlah 10 orang menggunakan 5 kereta traktor akan melakukan penelitian di Little Dome C di Antartika.

Para ilmuwan ini terdiri dari pemimpin lapangan, ahli glasiologi, dokter, insinyur, dan mekanik, memulai perjalanan dari stasiun penelitian Casey di Antartika Timur pada Jumat (23/12/2022) lalu. Kereta traktor yang digunakan dirancang khusus melintasi 1.200 kilometer ke Little Dome C, lokasi para ilmuwan memulai pengeboran.

Mereka melaju dengan kecepatan sekitar 10 km/jam dan bersiap untuk menghadapi suhu yang berpotensi serendah minus 50 derajat, perubahan kondisi es dan medan yang menantang. Traktor juga menarik kereta luncur yang berisi tempat tinggal dan peralatan penelitian.

Baca Juga :   2 Bulan Dihantam Omicron, Kasus Corona di Australia Menurun

Para ilmuwan berharap, dapat menelusuri sekitar 2,8 km untuk mengambil inti dari es yang berusia lebih dari satu juta tahun di Little Dome C. Ini merupakan lokasi inti es, berada 3.230 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga :   Bandara Sydney Banjir Air Mata Saat Warga Australia Sudah Boleh Masuk

Para peneliti akan menganalisis gelembung udara yang terperangkap di inti untuk membantu menginformasikan apa yang dipahami para ilmuwan tentang stabilitas sistem iklim selama satu juta tahun terakhir. Misi tersebut juga harus membantu para ilmuwan membuat prediksi tentang masa depan, dan menjelaskan mengapa siklus zaman es.

Diketahui siklus berubah dari 41.000 tahun menjadi 100.000 tahun sekitar satu juta tahun yang lalu. Menteri Lingkungan dan Perairan Tanya Plibersek memuji misi tersebut sebagai salah satu upaya sains Antartika paling signifikan yang pernah dilakukan oleh Australia.

Baca Juga :   Keluar dari Lockdown, WNI di Victoria Ada Perasaan Senang dan Juga Khawatir

“Keberangkatan tim ini merupakan tonggak utama dalam Proyek Inti Es Sejuta Tahun. Jika berhasil, itu akan menjadi inti es tertua yang pernah diperoleh ,” katanya, Sabtu (31/12/2022).

Inti es seperti halaman dalam buku harian iklim yang mengandung bahan kimia dan gelembung udara yang mengungkapkan perubahan atmosfer dan iklim. Ekspedisi diperkirakan memakan waktu lebih dari sebulan, dengan tim dijadwalkan kembali ke stasiun Casey pada awal Februari. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO