Gempa Bumi Cianjur Disebut Gara-gara Gay, Ini Tanggapan MUI

JagatBisnis.com –  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi soal postingan di media sosial pada Kamis (24/11/2022) dari sebuah koran Radar Cianjur berjudul ‘Cianjur Ikut Kontes Gay Nasional’ yang dikaitkan gara-gara toleransi terhadap kaum gay itu membuat bencana alam terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Tidak sedikit para pengguna sosial media yang mengkaitkan tentang gempa Cianjur yang terjadi tiga hari lalu merupakan imbas Kota Cianjur mengikuti kontes gay nasional tersebut.

Anwar menilai daripada menduga-duga mengaitkan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dengan bencana sudah semestinya umat Islam lebih menyikapi dengan sikap sabar dan muhasabah. Artinya menerima musibah dengan penuh ridha dan keikhlasan serta mengembalikan semuanya kepada Allah Swt.

“Memang dalam Alquran kita ketahui ada umat terdahulu dikarenakan perbuatan dan tingkah laku mereka yang telah sangat melampaui batas maka oleh Allah Swt mereka telah dihukum seperti yang terjadi pada umat Nabi Nuh a.s di mana kepada mereka ditimpakan banjir besar,” tutur Buya Anwar sapaanya pada Kamis (24/11/2022).

Baca Juga :   Korban Gempa Cianjur: 162 Orang Tewas dan 13.784 Mengungsi

Beredarnya kembali berita di koran Radar Cianjur tentang ‘Cianjur Ikut Kontes Gay Nasional’ yang tercetak 4 tahun yang lalu tepatnya edisi 11 Oktober 2018 silam.

Bahkan pada saat itu, MUI mengutuk dan mengecam keras rencana perhelatan kontes komunitas LGBT di Bali. Namun, acara yang diselenggarakan pada Rabu (10/10/2018) lalu itu batal tanpa alasan yang jelas dari pihak penyelenggara yayasan Dewata.

Menurut Anwar Abbas, praktek LGBT mutlak sebuah praktek tidak terpuji yang dimurkai oleh Allah Swt. Dan musibah berupa bencana alam misalnya, terjadi karena perilaku manusia yang tidak mencerminkan sebagai orang-orang yang beriman seperti yang terjadi di kisah Nabi Luth a.s.

Baca Juga :   25 Kali Gempa Guncang Cianjur Berkekuatan 4 Magnitudo

“Kepada umat Nabi Luth a.s (ditimpakan) berupa bencana longsor, gempa bumi, dan hujan batu sehingga dalam waktu sekejap , rumah, gedung, dan bangunan yang mereka miliki hancur berantakan. Lalu muncul pertanyaan apakah musibah yang menimpa negeri kita akhir- akhir ini , termasuk yang terjadi di cianjur , tersebut apakah hal itu berhubungan dengan murka Allah kepada mereka ? Dalam hal ini kita tentu tidak bisa menjawabnya karena yang tahu tentang hal itu hanyalah Allah Swt saja dan kita paling- paling hanya bisa menduga-duga,” katanya.

Baca Juga :   Antisipasi Pencurian, Polres Cianjur Patroli Rumah Kosong di Lokasi Gempa

Buya Anwar mengingatkan, supaya tidak menimbulkan masalah dan keresahan sebaiknya yang harus dilakukan dalam hal ini adalah melakukan muhasabah dengan menilai diri.

“Dan masyarakat kita apakah kita selama ini sudah berlaku baik atau belum untuk kemudian kita berusaha memperbaiki diri agar hidup kita dan hidup masyarakat kita akan lebih baik lagi dari masa-masa sebelumnya,” kata Buya Anwar.

Saat ini diketahui ribuan rumah, perkantoran, dan fasilitas pendidikan di empat kabupaten di Jawa Barat rusak akibat gempa Cianjur. Jumlah korban gempa terus bertambah. Kecamatan Cugenang menjadi salah satu wilayah terdampak gempa bumi Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022). Korban tewas imbas gempa di kecamatan ini disebut sudah mencapai 399 orang. (tia)

MIXADVERT JASAPRO