JagatBisnis.com – Dua pesawat militer lawas, Boeing B- 17 Flying Fortress serta Bell P- 63 Kingcobra hadapi tabrakan pada gelaran pameran hawa peringatan Perang Dunia II di Dallas, Texas, Sabtu( 12/ 11), jam 13. 20 waktu setempat.
Anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional( NTSB) Michael Graham menyebut total 6 orang tewas dalam musibah tersebut yang terdiri dari 5 awak pesawat B- 17 serta seseorang pilot Kingcobra.
Dikutip The New York Times, anggota Asosiasi Sejarah Angkatan Hawa Angkatan Darat Paul Martin menyebut B- 17 merupakan pesawat pembom lamban semacam” truk traktor- trailer” yang lumayan besar buat bawa awak 10 ataupun 11 orang, sebaliknya Kingcobra merupakan suatu pesawat tempur satu pilot.
Martin menyebut insiden kedua pesawat dalam keadaan terbang merupakan peristiwa sangat jarang. Alasannya, saat sebelum musibah tersebut, hanya terdapat 9 B- 17 serta cuma satu P- 63 Kingcobra terletak dalam keadaan layak terbang.
Selawas apa 2 pesawat itu? Ikuti spesifikasinya berikut:
B- 17 Flying Fortress
Dilansir dari web Boeing, pesawat pembom ini mempunyai panjang dekat 23 m dengan lebar bentang sayap dekat 32 m, serta berat kotor dekat 3 ton.
B- 17 dapat terbang sampai kecepatan 462 km per jam dengan energi jelajah dekat 6. 000 km.
Dikutip dari web Boeing, pesawat ini sanggup muat 10 orang kru yang terdiri dari 2 pilot, pembom, navigator, operator radio, serta 5 penembak.
B- 17 sendiri awal kali mengudara pada 28 Juli 1935. Pesawat bermesin 4 ini lepas landas dari Boeing Field di Seattle selatan pada penerbangan pertamanya tersebut.
Dia ialah pesawat militer Boeing awal dengan dek penerbangan alih- alih kokpit terbuka. Pesawat ini dipersenjatai dengan bom serta 5 senapan mesin kaliber 30.
Pesawat B- 17 awal yang dibuat secara massal bawa 9 senapan mesin serta muatan bom seberat 1. 814 kg.
P- 63 Kingcobra
Dibekali dengan satu meriam kaliber 37mm serta 4 senapan mesin kaliber. 50, pesawat ini mempunyai panjang dekat 10 m dengan dengan bentangan sayap 11, 6 m. Dia sanggup terbang dengan berat maksimum 4241 kg.
Dikutip dari web museum angkatan hawa AS, pesawat satu awak ini bisa terbang dengan kecepatan optimal 656 km per jam dengan energi jelajah dekat 725 km.
Burung terbang tipe ini tidak sempat betul- betul turun ke medan perang bersama angkatan hawa AS walaupun sering digunakan pasukan buat latihan tempur.
Banyak P- 63 diekspor selaku pesawat pinjam- sewa, di antara lain Uni Soviet menerima 2. 456 unit serta pasukan Gratis French mendapatkan 300 unit. Disebabkan kinerja tingkatan rendahnya, P- 63 banyak digunakan oleh Soviet buat misi semacam” penghancuran tank”. (tia)