Saat Latihan, Jet Tempur F-15S Arab Saudi Jatuh

JagatBisnis.comSebuah jet tempur F-15S milik Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi jatuh di tempat pelatihan Pangkalan Udara King Abdulaziz karena kerusakan teknis. Pesawat jenis ini menjadi idaman bagi sistem pertahanan di Indonesia dan sempat menyatakan minat untuk membelinya.

Saudi Press Agency melaporkan Senin (7/11/2022), mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan, jet tempur canggih itu jatuh selama latihan rutin pada Minggu (6/11/2022) malam. Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Jenderal Turki Al-Maliki, mengatakan bahwa kru yang terdiri dari dua petugas, berhasil keluar dengan selamat.

“Tidak ada yang cedera ataupun kerugian di darat. Sebuah panel sedang menyelidiki kecelakaan itu,” tambah Al-Maliki. Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui alasan di balik kesalahan teknis yang menyebabkan kecelakaan itu.

Jet tempur F-15 ini mengingatkan tentang keinginan Indonesia untuk membeli pesawat perang canggih ini. Indonesia berencana memborong pesawat tempur 36 unit F-15EX serta peralatan utama sistem pertahanan (alutista) senilai US$14 miliar atau Rp218,6 triliun.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berharap Indonesia bisa membeli jet tempur varian lebih canggih dari F-15 asal Amerika Serikat ini dengan pembayaran secara bertahap. Prabowo mengungkapkan pilihan pembayaran ini mengacu pada kemampuan anggaran negara yang saat ini mengedepankan pembangunan ekonomi.

“Kita jelas minta bahwa kita harus bisa beli dengan istilahnya membayar nyicil begitu, kemampuan kita kan tidak bisa sekaligus. Pemerintah selalu mendahulukan pembangunan ekonomi dan sebagainya,” kata Prabowo, Kamis (27/10/2022).

Namun rencana penjualan 36 jet tempur F-15EX ke Indonesia dikabarkan terhenti. Bloomberg mengutip sumber-sumber yang mengetahui situasi ini melaporkan eksekutif Boeing terbang ke Jakarta baru-baru ini untuk membahas transaksi dengan pejabat Indonesia.

Pembicaraan dilakukan di sela-sela pameran Indo Defense Expo 2022 yang digelar 2-5 November 2022 kemarin. Boeing disebut khawatir dengan kemampuan ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk membiayai jet. Mereka pamit undur diri setelah Indonesia meminta untuk bisa membelinya dengan cara mencicil. Jakarta memang bersikeras membayarnya dengan cara bertahap.

Pertemuan itu sendiri berakhir tanpa kesimpulan. Ini berarti rencana untuk menandatangani kesepakatan sebelum akhir tahun 2022 kemungkinan akan tertunda. Semula Indonesia berencana memborong pesawat tempur 36 unit F-15EX serta peralatan utama sistem pertahanan (alutsista) senilai US$14 miliar atau Rp218,6 triliun.

Penjualan jet tempur ini akan meningkatkan keamanan mitra regional yang dapat meningkatkan kekuatan stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Artinya secara geopolitik, kontrak ini sangat penting bagi kepentingan nasional AS juga karena akan memperkuat salah satu mitra utamanya di kawasan itu.(tia)

MIXADVERT JASAPRO