JagatBisnis.com – Penyebaran kasus COVID-19 belum berhenti berkecamuk di China. Kini, virus corona menyebar di salah satu kota terbesar di selatan, Guangzhou.
Akibat penyebaran tersebut, pemerintah kota Guangzhou kembali memberlakukan sejumlah pembatasan sosial di beberapa bagian. Guangzhou mengikuti jejak Shenzhen yang terlebih dulu memberlakukan pembatasan kegiatan.
Guangzhou dengan penduduk hampir 19 juta melaporkan lima kasus positif di tingkat lokal pada Selasa (30/8). Meski jumlahnya tidak sampai dua digit, otoritas berwenang meminta tempat hiburan indoor ditutup.
Makan di tempat di restoran juga dilarang dilakukan. Pembatasan ini akan berlaku sampai Sabtu (4/9) mendatang, demikian dikutip dari Reuters.
Selain penutupan tempat publik, semua taman kanak-kanak dan sekolah di Guangzhou menunda melanjutkan semester musim gugur. Pemerintah setempat memutuskan menghentikan sekolah tatap muka yang baru saja dimulai.
Layanan bus dan kereta bawah tanah di beberapa distrik di Guangzhou juga dikurangi usai terjadinya penambahan kasus COVID-19.
Secara nasional, China melaporkan 1.675 infeksi baru COVID-19 per 30 Agustus. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan hari sebelumnya sebanyak 1.717 kasus baru.
China adalah satu negara yang masih memberlakukan kebijakan nol COVID-19. Kebijakan tersebut sudah ditinggalkan oleh mayoritas negara di dunia. Kini, kebijakan populer demi menangani COVID-19 adalah hidup berdampingan dengan virus.(pia)
