50 Ribu Warga Australia Diminta Mengungsi akibat Banjir yang Kian Memburuk

Relawan dari Layanan Darurat Negara menyelamatkan seekor llama dari rumah pertanian yang terendam banjir di Sydney pada (3/2)

JagatBisnis.com – Hujan deras terus mengguyur pantai timur Australia pada Selasa (5/7/2022) dan memperparah krisis banjir di Sydney.

Sekitar 50.000 penduduk di New South Wales, sebagian besar di pinggiran barat Sydney, telah diimbau untuk mengungsi atau mengevakuasi diri.

Angka penduduk yang diimbau untuk mengungsi naik secara signifikan dibanding sehari sebelumnya, yakni 30.000 pada Senin (4/7/2022).

“Insiden ini masih jauh dari selesai, tolong jangan berpuas diri,” kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet kepada wartawan, dikutip dari Reuters.

“Di mana pun Anda berada, harap berhati-hati saat berkendara di jalan kami. Masih ada risiko besar untuk banjir bandang,” sambung dia.

Biro Meteorologi (BoM) melaporkan, sel badai liar terbaru kemungkinan akan mereda di Sydney mulai Selasa saat palung pantai bergerak ke utara.

Kendati demikian, risiko banjir bisa tetap ada sepanjang pekan. Sebagian besar banjir berasal dari meluapnya air sungai yang sudah mendekati kapasitas bahkan sebelum banjir terakhir.

Beberapa wilayah menerima curah hujan 800 mm sejak Sabtu (2/7/2022), melampaui curah hujan rata-rata tahunan Australia sekitar 500 mm.

“Sekitar 90mm (3,5 inci) hujan bisa turun selama enam jam di pantai utara negara bagian itu mulai Selasa, mencapai hingga 125mm (5 inci) di beberapa tempat,” kata BoM.

Angin hingga 90 km per jam juga diperkirakan akan terjadi di beberapa tempat yang dilanda banjir. Ini semakin meningkatkan risiko pohon tumbang dan kabel listrik roboh.

“Kami meminta orang-orang di seluruh Sydney hari ini untuk tetap di rumah kecuali Anda benar-benar perlu meninggalkan rumah,” kata Menteri Manajemen Darurat negara bagian Steph Cooke. (pia)

MIXADVERT JASAPRO