Di tempat itu pula, Korut menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar miliknya, Hwasong-17, pada 24 Maret lalu.
Penembakan itu menjadi yang pertama terjadi pascapelantikan Presiden Korsel konservatif Yoon Suk-yeol pekan ini.
Suk-yeol mengisyaratkan akan mengambil sikap keras terhadap perkembangan senjata Korut.
Kantor presiden mengatakan akan segera menggelar rapat dewan keamanan nasional.
Peluncuran tersebut, uji tembak senjata ke-16 Korut yang diketahui tahun ini, juga terjadi beberapa jam setelah otoritas melaporkan wabah COVID-19 pertamanya.
Otoritas Korut lantas menyatakan ‘status darurat nasional paling gawat’ dan memerintahkan penerapan penguncian nasional.
Dalam uji senjata terakhirnya pada 7 Mei lalu, Korut menggunakan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, yang gencar dikembangkan dalam beberapa tahun belakangan.
Discussion about this post