Usai Serangan Drone, F1 Tetap Gelar Balapan di Jeddah

JagatBisnis.com – Formula 1 memutuskan tetap menggelar Grand Prix Arab Saudi setelah mendapat jaminan keamanan dari otoritas setempat pasca serangan di fasilitas Aramco, Jumat (25/3/2022).

Fasilitas Aramco yang diserag kelompok Houthi Yaman itu tak jauh dari sirkuit di Jeddah.

Kelompok Houthi dari Yaman menyatakan mereka meluncurkan serangan ke fasilitas energi Arab Saudi, mengenai stasiun distribusi produk minyak perusahaan milik negara Aramco. Dua tangki minyak terbakar namun dilaporkan tidak ada korban jiwa.

“Kami telah menerima jaminan total bahwa keamanan negara menjadi yang utama,” kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali setelah bertemu dengan para pebalap, tim dan perwakilan pemerintah setempat.

Baca Juga :   Formula 1 Ubah Waktu Start Balapan

“Mereka telah memasang semua sistem untuk melindungi wilayah ini, kota, tempat di mana kita akan balapan. Jadi kami merasa yakin dan kami harus percaya dengan otoritas setempat dalam hal itu,” tambahnya

Melansir Reuters, Sabtu (26/3/2022), Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem berbicara di samping Domenicali. Ia mengatakan serangan tersebut menargetkan infrastruktur ekonomi dan bukan warga.

“Kami mendapat jaminan tertinggi bahwa ini adalah tempat yang aman, semua hal ini akan aman dan mari kita balapan,” kata Ben Sulayem.

Baca Juga :   Lewis Hamilton Juara F1 GP Bahrain 2021

Tanda-tanda pertama serangan terlihat ketika asap hitam mengepul di Jeddah di sebelah timur sirkuit ketika para pebalap menjalani sesi latihan pertama yang berjalan lancar pada Jumat.

Sesi kualifikasi Formula 2 juga berjalan sesuai jadwal. Akan tetap start dari sesi latihan kedua F1 tertunda 15 menit karena tim dan pebalap dipanggil untuk rapat dengan Domenicali.

Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan tim-tim telah sepakat untuk melangsungkan balapan dan bos tim Red Bull Christian Horner mengutuk serangan tersebut.

Baca Juga :   Istanbul Diguyur Hujan, Lance Stroll Rebut Pole Position

“Segala tindak terorisme tidak bisa dimaafkan. Olahraga ini tidak seharusnya diintimidasi ke dalam posisi dan situasi seperti itu tidak dapat diterima,” Horner kepada Sky Sports F1.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerangi koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama tujuh tahun terakhir.

Pada Desember 2021, ledakan menimpa mobil tim Prancis yang mengikuti Reli Dakar di Arab Saudi. Penyelidik Prancis menemukan jejak bahan peledak di mobil yang hancur tersebut. (pia)

MIXADVERT JASAPRO