Diduga Rem Blong, Sopir Bus Pariwisata Tabrak Tebing hingga Menewaskan 13 Orang

JagatBisnis.com – Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 47 orang karyawan dan keluarga karyawan pabrik konveksi asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menabrak tebing di kawasan Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (6/2).

Sebanyak 13 orang termasuk sopir, tewas dalam insiden tersebut. Sedangkan puluhan lainnya mengalami luka.

Seorang korban selamat bernama Danarto (38) menceritakan detik-detik saat bus yang digunakan untuk piknik itu mengalami kecelakaan.

Ia mengatakan tujuan piknik saat itu adalah Tebing Breksi di Sleman, Puncak Becici di Dlingo Bantul, dan Parangtritis Bantul. Dua tempat awal telah dikunjungi dan rute selanjutnya adalah menuju Parangtritis via Imogiri.

Baca Juga :   Ini Penyebab 3 Orang Tewas Kecelakaan di Tol Jagorawi

Bus sempat tidak kuat saat menanjak menuju kawasan Bukit Bego. Penumpang sempat turun, setelah bus bisa naik lantas penumpang kembali masuk dan lanjut jalan menurun.

Usai melaju, jalan berkelok serta menurun mulai dilalui. Tikungan pertama dan kedua berjalan lancar. Tapi ketika tikungan ketiga, dia sudah merasa ada yang tidak beres.

“Yang (tikungan) ketiga sudah agak bagaimana. Sopir mau ganti perseneling kayaknya sudah nggak masuk,” katanya.

Baca Juga :   Kronologi 11 Pelajar Tewas Tenggelam saat Susur Sungai di Ciamis

Selanjutnya di tikungan keempat bus semakin tidak bisa dikendalikan. Upaya sopir untuk mengerem juga tidak berhasil.

“Di tikungan keempat perseneling sudah nggak bisa, padahal sudah menurun. Terus dia mau ambil rem tetapi sudah nggak bisa main lagi,” ujarnya.

Danarto sempat bertanya kepada sopir bagaimana bus saat ini. Sopir hanya diam saja. Saat itu, Danarto mulai sadar bahwa bus ini blong.

“Ya cuma saya bilang pir (sopir) ini bisa nggak. Sopir nggak bicara diam semua kayaknya panik. Mungkin ini blong,” katanya.

Baca Juga :   Seruduk Salon di Duren Sawit, Pengemudi Honda Jazz Tewas

Bus yang dalam kecepatan tinggi dalam kebingungan. Danarto menyebut ada 3 opsi saat itu. Pertama menabrakkan bus ke truk pasir dengan konsekuensi semua habis. Kedua membanting star ke kiri dengan konsekuensi masuk jurang. Opsi terakhir adalah menabrakkan bus ke tebing.

“Bus itu dalam kecepatan tinggi. Bolak balik mau dihantamkan ke mana nggak tahu. Akhirnya di tikungan terakhir ada elf bawa pasir. Mau dihantamin ke situ takut semua habis. Kalau ke kiri jurang. Pikirnya ambil ke kanan tebing ini,” katanya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO