Usai Dibobol Hacker, Bos BI Baru Bikin Sistem Keamanan Siber

JagatBisnis.com – Terkait peretasan data, beberapa waktu lalu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengakui memang terjadi. Dan baru susun sistem keamanan siber.

Meski sempat kecolongan, Gubernur BI ini memastikan, inforrmasi atau data yang bocor itu, hanyalah email atau surat elektronik yang berhubungan dengan proses kerja BI.

Masih kata Perry, terkait pelaksanaan tugas BI, pembayaran serta operasi keuangan pemerintah, berada di platform yang berbeda. Sehingga tidak terdampak peretasan. “Sementara yang memang proses kerja ada hubungan dengan email dan sebagainya yang kemarin serangannya/ransom melalui email tapi itu yang sudah kami atasi,” kata Perry pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga :   BI Harus Mampu Membangun Sistim Keuangan Syariah yang Terintegrasi

Ia menambahkan, BI telah mengatasi gangguan tersebut dan telah memasang beberapa lapisan pengaman tambahan guna menghindari peretasan serupa di masa depan. “Kami pastikan tidak ada gangguan pelaksanaan tugas bank sentral dan sudah kami bangun ke depan beberapa layer cyber-nya,” pungkas Perry.

Baca Juga :   Hacker Indonesia Terus Menggila

Sebagai informasi, data Bank Indonesia (BI) diduga bocor pada Kamis (20/1). Data itu disebut hasil retasan kelompok peretas, geng ransomware Conti. Kabar peretasan itu diunggah salah satu platform intelijen bernama Dark Tracer di Twitter pada Kamis (20/1) pagi.

Baca Juga :   Kebocoran Data Masih Jadi Momok di Indonesia

Akun Dark Tracer membagikan potongan tangkapan layar dari situs gelap geng ransomware Conti. Terlihat tampilan file yang dinamai corp.bi.go.id. Tertera keterangan unggahan yang tertulis bahwa total data tersebut sebanyak 838 file sebesar 487,09 MB.(pia)

MIXADVERT JASAPRO