Jembatan Gantung Putus, Warga Sikka Gunakan Jasa Pikul Kendaraan dan Barang

JagatBisnis.com – Awal tahun 2022, warga Desa Korobhera Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terisolasi karena jembatan penghubung di desa tersebut putus. Hingga kini, jembatan yang putus akibat diterjang banjir itu masih belum diperbaiki. Jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara wilayah kecamatan dan kota.

Seorang warga Desa Korobhera, Albertus Manyus Moan Laka mengatakan, hingga saat ini baru terlihat dua tiang jembatan yang terpasang di pinggir kiri dan kanan sungai. Bila ingin bepergian ke ibu kota kecamatan atau berbelanja ke kota, warga terpaksa harus menyeberangi sungai yang cukup dalam dan penuh risiko.

“Kalau ingin menggunakan kendaraan roda dua, kami harus menyewa jasa pikul kendaraan untuk menyeberangi sungai. Bukan hanya menggunakan jasa pikul kendaraan, tetapi kami pun menggunakan jasa pikul barang, bila barang bawaannya cukup banyak dan tidak bisa menyebrangi sungai,” katanya, Selasa (4/1/2022).

Baca Juga :   Warga Riau Nyaris Baku Hantam karena Suara Speaker Musala

Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga harus menyeberangi sungai ini karena merupakan satu-satunya jalan menuju desa, kecamatan, dan kota. Kalau saat banjir besar, warga harus mencari cara untuk bisa menyebrangi sungai itu dengan berenang.

Baca Juga :   Istri Dilarang Ambil Air, Suami di India Nekat Gali Sumur selama 40 Hari

“Kami berharap dalam bulan ini pengerjaan jembatan sudah selesai, karena jalan itu merupakan satu-satunya kebutuhan akses masyarakat. Dengan memanfaatkan jalan dan jembatan gantung yang putus tahun 2021 akibat diterjang banjir, kami mengais rezeki untuk menambah penghasilan,” ujarnya.

Menurut dia, warga secara berkelompok yang terdiri dari empat orang, memikul setiap kendaraan roda dua dan barang bawaan untuk menyeberangi jembatan gantung yang putus. Hal ini dilakukan karena arus sungainya cukup deras dan dalam sehingga menyulitkan pengendara roda dua untuk melintas.

Baca Juga :   Warga di Bekasi Panik Usai Tim Gegana Ledakan Benda Berkabel

“Meski tidak dipatok berapa harga yang harus dibayar, tetapi pengendara membayar antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu untuk sekali lewat. Sehingga perhari warga bisa mendapatkan penghasilan Rp100 ribu hingga Rp200 ribu,” pungkasnya. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO