Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga harus menyeberangi sungai ini karena merupakan satu-satunya jalan menuju desa, kecamatan, dan kota. Kalau saat banjir besar, warga harus mencari cara untuk bisa menyebrangi sungai itu dengan berenang.
“Kami berharap dalam bulan ini pengerjaan jembatan sudah selesai, karena jalan itu merupakan satu-satunya kebutuhan akses masyarakat. Dengan memanfaatkan jalan dan jembatan gantung yang putus tahun 2021 akibat diterjang banjir, kami mengais rezeki untuk menambah penghasilan,” ujarnya.
Menurut dia, warga secara berkelompok yang terdiri dari empat orang, memikul setiap kendaraan roda dua dan barang bawaan untuk menyeberangi jembatan gantung yang putus. Hal ini dilakukan karena arus sungainya cukup deras dan dalam sehingga menyulitkan pengendara roda dua untuk melintas.
Discussion about this post