Petani Kerambah di Danau Maninjau Alami Kerugian Rp35,28 Miliar

JagatBisnis.com –  Kematian massal ikan di Danau Maninjau Kabupaten Agam, Sumatera Barat membuat Petani keramba jaring apung (KJA) mengalami kerugian. Setidaknya, ada sekitar 1.764 ton ikan mati secara massal selama Januari sampai Desember 2021. Akibatnya, kerugian yang dialami sebesar Rp35,28 miliar

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira mengatakan ikan tersebut milik ratusan petani KJA di 4 desa di perairan danau vulkanik. Adapun harga ikan di tingkat petani Rp20 ribu per kilogram. Ikan sebanyak 1.764 ton ikan itu mati secara tiga tahap.

“Tahap pertama pada Januari 2021 sebanyak 15 ton. Sedangkan tahap kedua pada Mai 2021 sebanyak 44 ton dan tahap tiga pada Desember 2021 sebanyak 1.705 ton. Kematian ikan paling banyak terjadi periode Desember 2021 tersebar di seluruh nagari atau desa ada di daerah itu,” katanya, Senin (3/1/2022).

Baca Juga :   Hasil Autopsi Kematian Wakil Bupati Helmud Akhirnya Terungkap

Menurut dia, kematian ikan ini akibat curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu, sehingga terjadi pembalikan air dasar ke permukaan danau. Akibatnya oksigen di Danau Maninjau berkurang dan ikan menjadi pusing dan mati.

Baca Juga :   Motornya Rusak Usai Dipinjam, Pria di Sumut Bakar Hidup-hidup Temannya Sendiri

“Beberapa menit setelah itu, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau. Air danau tercemar akibat sebagian petani membuang bangkai ikan ke dalam danau,” ungkapnya.

Baca Juga :   Pelaku Penyerangan Kereta Subway New York Ternyata Seorang Residivis

Sebelumnya, dia telah menghimbau petani agar tidak menebar bibit ikan mulai September sampai Januari, karena risiko kematian cukup tinggi saat itu. Namun petani tidak mengindahkan imbauan itu dan tetap menebar bibit ikan.
(*/esa)

MIXADVERT JASAPRO