JagatBisnis.com – Lion Parcel (PT. Lion Express), perusahaan jasa ekspedisi terkemuka di Indonesia terus berkomitmen untuk menerapkan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Salah satunya menjalin kerjasama dengan Rekosistem, perusahaan yang berfokus pada proyek manajemen sampah. Kerjasama ini untuk membantu proses pengelolaan sampah di industri logistik secara end-to-end, mulai dari pengumpulan sampah, pemilahan, hingga proses daur ulangnya.
Chief Executive Officer Lion Parcel, Farian Kirana mengatakan, sebagai tahap awal dari kerja sama ini telah dilakukan uji coba pengumpulan sampah dari enam titik hub pihaknya selama satu bulan terakhir. Sehingga pihaknya telah berhasil mengurangi lebih dari 1,6 ton sampah dan masih akan terus bertambah setiap harinya. Sampah-sampah ini 100 persen terdiri dari sampah anorganik, atau sampah yang sulit terurai.
“Sampah tersebut lalu diangkut oleh tim Rekosistem untuk dilakukan proses daur ulang, seperti pulp kertas yang dapat digunakan kembali untuk membuat duplex, kardus, tray telur atau kertas daur ulang,” kata Farian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya menyadari pentingnya komitmen dalam menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan. Karena industrinya tak hanya layanan pengiriman barang. Sehingga pihaknya dapat menciptakan proses pengiriman yang zero waste dan memaksimalkan proses daur ulang bersama dengan Rekosistem.
“Sistem manajemen sampah Rekosistem dengan memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Sehingga mempermudah kami untuk tracking dan tracking keseluruhan kegiatan pengangkutan dan pengolahan sampah, yang tentunya juga turut memaksimalkan proses daur ulang ini,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder Rekosistem, Ernest Layman menambahkan, pihaknya menyambut baik kerja sama ini karena dapat memperluas cakupan pengelolaan sampah ke industri logistik Indonesia. Sebagaimana Lion Parcel memiliki visi yang sejalan dengannya.
“Kami yakin kolaborasi ini akan turut meningkatkan pemahaman masyarakat, baik secara langsung maupun tidak, terkait pentingnya proses daur ulang dan semakin memperkuat ekosistem bisnis ramah lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia,” tutupnya. (eva)
