Dia mengakui, riset ini sempat
mengalami berbagai kendala, tak hanya karena pandemi Covid-19, tetapi juga lokasi dan jarak tempuh dari pengambilan data. Namun demikian, tantangan tersebut bukanlah halangan untuk menguak potensi BMKT di kawasan perairan Indonesia.
“Situs BMKT menjadi salah satu prioritas kami. Tentunya hasil penelitian ini dapat menjadi scientific-based untuk program prioritas, khususnya dalam mengembangkan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal, dalam hal ini kampung wisata bahari. Karena pada 2022 akan lomba fotografi bawah air menguak benda bermuatan sejarah di laut Tidore,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Nyoman Radiarta menjelaskan, salah satu potensi pengembangan pariwisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia adalah wisata selam kapal tenggelam. Karena wisata itu akan menawarkan petualangan baru bagi para penyelam dan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan masa lalu manusia karena kapal karam adalah Time Capsule bersejarah.
Discussion about this post