JagatBisnis.com – Saat ini, harga batubara sedang tinggi-tingginya, bahkan sudah di atas US$150 per ton. Namun, tak memengaruhi pengusaha Hary Tanoesoedibjo. Dia keukeuh melego perusahaan tambangnya di Sumatera.
Tak sedang bercanda, pengusaha HT, sapaan akrab Hary Tanoesoedibjo, berencana menjual PT Bhakti Coal Resources (BCR). Dia mematok harga US$140 juta, atau setara Rp2 triliun.
Di mana, PT MNC Investama Tbk (BHIT) selaku pemilik saham mayoritas di BCR, telah meneken perjanjian jual-beli bersyarat atau Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA).
Menurut Head of Investor Relations Indonesia Transport and Infrastructure, Natassha Yunita, IATA serius ingin memborong 99,33% saham BHIT di BCR, senilai Rp2 triliun. Saat ini, BCR memiliki dua anak perusahaan tambang batubara yang sudah produksi, yakni PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC).
Discussion about this post