Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN bidang Komunikasi, Arya Sinulingga melalui akun Twitter pribadinya, menjelaskan tidak ada aset yang dijual ke asing. “Jadi keliru kalau mengatakan terjadi penjualan aset,” kata Arya.
Dia bilang, melalui kerja sama joint venture company (JVCo), konsorsium perusahaan akan mengelola Kualanamu selama 25 tahun dengan sistem pengembangan aset build operate transfer (BOT). Kemudian setelah 25 tahun, aset tersebut akan dikembalikan ke AP II.
“AP II akan mendapatkan dua keuntungan. Yang pertama akan mendapatkan dana sebesar 1,58 T dari GMR, keuntungan kedua akan ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp 56 T dengan tahap pertama sebesar 3 T,” tutur Arya.(pia)
Discussion about this post