Dia memastikan, hingga saat ini Indonesia belum mengidentifikasi varian AY.4.2 yang juga dikenal sebagai varian Delta Plus. Varian AY.4.2 banyak ditemukan di Inggris yang diduga memiliki kecepatan penularan 15 kali lipat dari varian terdahulu.
“Segala temuan varian didapatkan dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Adapun hingga 13 November, Indonesia sudah melakukan pemeriksaan WGS terhadap 8.578 spesimen warga.
Kalau sampai saat ini varian AY.4.2 ini belum ditemukan di Indonesia, tapi bukan berarti kita harus kemudian tenang. Kita tetap harus waspada,” imbuhnya.
Namun, kata dia, tak menutup kemungkinan varian AY.4.2 dapat bermutasi dalam negeri. Artinya, varian AY.4.2 dapat teridentifikasi di Indonesia melalui penularan lokal atau tanpa transmisi dari luar negeri. Sehingga, serangan varian Delta berpeluang memicu gelombang tiga Covid-19 di Indonesia.
Discussion about this post