Musim Hujan Tiba, Siap-siap Kenaikan Harga Pangan

Ilustrasi Cabai Foto: Tempo.co

JagatBisnis.com  – Bulan ini, sepertinya intensitas hujan semakin rapat saja. Pertanda sudah musim hujan. Biasanya, harga pangan di pasaran mengalami kenaikan. Karena banyak tanaman pangan yang justru tak tahan hujan.

Tentu saja yang dimaksud dalah cabai merah atau cabai rawit, termasuk sejumlah sayur mayur lainnya. Berdasarkan laman infopangan.jakarta.go.id, Minggu (7/11/2021), harga cabai merah keriting mencapai Rp43.764 per kilogram (kg). Sedangkan cabai rawit merah Rp30.705 per kilogram.

Sedangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional melaporkan, harga cabai merah keriting nasional termahal dijual di Jambi seharga Rp60.150 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit merah tertinggi di Maluku Utara Rp85.000 per kilogram.

Baca Juga :   Pandemi, Pengusaha Hijrah ke Pasar Digital

Atas fenomena ini, Ekonom INDEF Eko Listiyanto menilai, kenaikan harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah, terjadi karena itu tadi. Memasuki musim hujan. Sehingga, produksi pertanian mengalami penurunan di tengah permintaan yang mengalami peningkatan akibat kembali beraktivitasnya masyarakat di luar rumah.

“Faktor musim sangat menentukan. Jika curah hujan terlalu tinggi ini juga tidak terlalu bagus karena cabai bisa rontok sebelum waktunya di panen,” kata Eko.

Komoditas lainnya juga akan mengalami gangguan seperti produk perikanan. Tingginya curah hujan juga bisa berpengaruh pada ketinggian ombak yang membuat nelayan sulit menangkap ikan di laut. “Tingginya ombak ini bisa mengganggu suplai produk perikanan menjadi terbatas. Akibatnya harga ikan pun bisa mengalami peningkatan,” kata dia.

Baca Juga :   Pandemi, Pengusaha Hijrah ke Pasar Digital

Selain itu, produk protein hewani lainnya juga masih berpotensi naik, seperti ayam potong dan sapi. Hal ini tidak terlepas dari tingginya permintaan namun dari sisi suplai mengalami keterbatasan atau proses produksi terhambat.

“Jadi secara umum protein hewani seperti ayam, daging sapi dan ikan ini akan naik karena permintaannya meningkat,” kata dia.

Baca Juga :   Pandemi, Pengusaha Hijrah ke Pasar Digital

Apalagi permintaan di akhir tahun biasanya mengalami peningkatan karena ada perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.

“Permintaan akan meningkat di akhir tahun karena ada gangguan dari sisi produksi yang berkurang selama pandemi COVID-19,” katanya.

Dia menambahkan, kenaikan kebutuhan pokok ini akan mendorong kenaikan produk turunan dan produk lainnya. Semisal, kenaikan harga minyak goreng yang bisa mendorong harga mie instan yang naik karena dalam proses produksinya membutuhkan minyak nabati sebagai bahan pokok. (pia)

MIXADVERT JASAPRO