BRI Dukung Pemerintah dengan Memperkuat Sustainable Finance

Direktur Utama BRI Sunarso

JagatBisnis.com –   Seiring dengan disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat penerapan prinsip sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap langkah pemerintah menekan emisi karbon.

“Kami sangat mendukung langkah pemerintah itu dan menyambut baik Perpres tentang NEK. Kami juga terus berkomitmen menerapkannya dalam prinsip bisnis kami. Karena perbankan perlu terlibat melalui sustainable finance agar menjadi perusahaan yang well governed. Sehingga, perusahaan yang well governed itu punya tanggung jawab terhadap stakeholder-nya, terutama masyarakat,” kata Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (3/11/2021).

Dia mengatakan penerapan sustainable finance ini bertujuan menjaga pertumbuhan di masa mendatang yang diterapkan dalam bisnis perseroan. Penerapan ini mengedepankan prinsip triple bottom line yaitu pro planet, pro people dan pro profit.

“Sustainable finance yang kami terapkan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, sebagai salah satu ‘First Mover on Sustainable Finance’ di Indonesia, secara umum pihaknya telah melakukan upaya internal untuk menjaga kondisi lingkungan, mengendalikan emisi dan pengelolaan energi yang sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Kontribusi kami secara langsung adalah dengan memberikan pembiayaan kepada sektor ramah lingkungan, patuh pada peraturan lingkungan, meningkatkan kinerja lingkungan, mengimplementasikan perhitungan gas rumah kaca serta mengimplementasikan inisiatif penurunan gas rumah kaca perusahaan. Di tahun 2020, kami telah mengalami penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 8,7 persen dibandingkan dengan tahun 2019,” tegasnya.

Menurutnya, perjuangan melawan perubahan iklim telah mendorong ambisi perusahaanya untuk mendukung kegiatan yang sejalan dengan komitmen keuangan berkelanjutan. Karena hal tersebut sebagai peluang untuk bidang bisnis baru, seperti di bidang energi terbarukan, mobil listrik, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya.

“Dalam penerapan keuangan berkelanjutan di lingkungan, kami berkomitmen untuk tidak berpartisipasi pada proyek yang melibatkan kerusakan lingkungan dan proyek yang tidak sesuai dengan AMDAL yang telah dikirimkan kepada tim analis kami seperti perusakan hutan hujan,” tutup Sunarso. (*/esa)