” Alhasil kita libatkan KPAID,” kata Wordhanto.
Lanjut Wordhanto, usaha pelacakan kolaboratif itu dilakukan mengenang kebanyakan yang diduga korban ialah anak di dasar baya. Alhasil grupnya menghimbau pada orang berumur untuk berikan pengawasan kepada anak biar bebas dari faham radikalesme.
” Ini pula amat akrab kaitannya dengan pembinaan anak di rumah, jangan hingga berleha- leha alhasil kanak- kanak terjebak faham radikalisme,” ujarnya
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut gusar dengan modus pembaiat puluhan anak oleh kelompok NII di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Pimpinan MUI Garut KH Sirojul Munir mengatakan kalau bila permasalahan baiat di Kabupaten Garut lalu didiamkan hingga akan beresiko untuk negeri. Terlebih saat ini gerakan baiat oleh kelompok NII menyimpang pada kalangan belia dan kanak- kanak yang masih rentan terpengaruhi.
Discussion about this post