Wisata  

Vaksin Lengkap, Bisa Berkunjung ke Phuket

JagatBisnis.com – Wisatawan asing yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 secara penuh, kini diperbolehkan mengunjungi Phuket, Thailand. Pembukaan Phuket untuk wisatawan asing ini tentunya dengan . Hal dengan penyesuaian skema yang ada.

Pemerintah Thailand mengatakan, pelancong yang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis 1 dan 2 dari negara risiko rendah hingga menengah dapat berkeliaran bebas selama dua pekan. Baru setelahnya pelancong diperbolehkan melakukan perjalanan ke daratan tanpa karantina.

“Pekan lalu, kami jugw sudah memotong masa tinggal yang diperlukan menjadi satu pekan. Hal itu sejalan dengan perubahan nasional pada aturan karantina,” katanya, Minggu (3/10/2021).

Sementara itu, Ototoritas Pariwisata Thailand mengumumkan, skema tersebut telah diperluas dari sekitar 80 negara yang sudah memenuhi syarat.

“Ini berarti Thailand sekarang menyambut wisatawan dari negara mana pun di dunia ke program sandbox,” ungkapnya, Sabtu (2/10/2021).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Tanee Sangra mengungkapkan, saat ini industri pariwisata Thailand sedang mengalami penyusutan tajam akibat pandemi Covid-19. Berbagai pembatasan yang diberlakukan memangkas jumlah pengunjung dari 40 juta pada 2019 menjadi sangat sedikit selama dua tahun terakhir. Padahal, pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang pemasukan terbesar Thailand.

“Jadi anak-anak yang tidak bisa mengikuti vaksinasi akan dapat bepergian dengan orang tua mereka yang vaksinasi.
Program sandbox sendiri telah memikat lebih dari 38 ribu pengunjung ke Phuket dan menghasilkan USD66,67 juta,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pariwisata Steven Obeegadoo menjelaskan, tak cuma Phuket, Mauritius juga mulai dibuka kembali untuk pengunjung asing. Kami berharap pembukaan wisata ini dapat membangun kembali industri pariwisata setelah berbulan-bulan terisolasi karena pandemi Covid-19.

“Pembukaan kembali ini tidak dapat dihindari karena 100 ribu keluarga bergantung pada pariwisata untuk hidup,” tandasnya. (*)