Kisah Tragis Nakes yang Jadi Korban Penganiayaan KKB

Salah satu nakes yang dianiaya KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

JagatBisnis.com –  Dua dari 4 tenaga kesehatan yang jadi korban penganiayaan kelompok kriminal bersenjata( KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menyangkal informasi yang beredar dan melaporkan bhawa dokter Berkat Pamanggi menggenggam senjata api.

” Tidak betul informasi yang beredar karena kita seluruh jadi korban aksi penganiayaan yang dilakukan KKB, Senin lalu (13/9),” tutur Kristina Sampe Tonapa dan Katrianti Tandila dengan cara terpisah di Jayapura, Senin, 20 September 2021.

Kedua nakes yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah sakit Marthen Indey, Jayapura, itu dengan cara tertahan- tahan kembali menceritakan kejadian yang dirasakan mereka seraya menerangkan tidak betul dokter Berkat menggenggam senjata karena ia pula terluka.

Baca Juga :   Penjual Senpi ke Teroris KKB Akhirnya Tertangkap

” Apa yang beredar di luar amat tidak betul dan itu aksi yang keji karena keberadaan kita seluruh untuk membantu warga supaya menemukan pelayanan kesehatan,” tutur keduanya yang dirawat di dalam satu kamar.

Ia membenarkan saat kejadian pembakaran dan peluluhlantahkan terjadi mereka berempat melarikan diri dengan melompat ke dalam lembah yang terdapat di dekat puskesmas.

Massa, yang ialah warga Kiwirok, turut mengejar dengan membuat panah dan senjata runcing sampai luang dilukai mereka, para nakes.

Baca Juga :   Korban Selamat dari Serangan KKB Alami Trauma

” Kita berempat ialah aku, Katrianti Tandila, Marselinus Ola Atanila dan almarhumah Gabriela Meilan loncat ke lembah tetapi mereka tetap mengejar dan menyiksa,” tuturnya.

Katriana berterus terang terguling sangat dalam, ialah sekitar 500 meter bertahan dengan minum air hujan selama 3 hari saat sebelum dievakuasi oleh prajurit TNI- Polri.

Atas peristiwa ini, Katriana Sampe yang mengalami cedera tikam barang tumpul di pukang ini berterus jelas tidak mau kembali bekerja ke banat.

Katrina Sampe berterus terang sudah 5 tahun sebagai daya honorer kesehatan yang direkrut Dinas Kesehatan Pegunungan Bintang dan terkini kemarin mengalami kejadian yang tidak akan dibiarkan sama tua hidupnya.

Baca Juga :   Ketika Kantor AirNav Dibakar KKB, 3 Personel Lolos

” Aku tidak mau kembali bekerja ke banat, karena guncangan,” ucap kedua nakes dengan cara bergantian.

Kepala Pencerahan Kodam XVII Burung dewata Kubis Arm Reza melaporkan, tidak hanya menyembuhkan cedera yang dialami mereka pula diberi pendampingan dari psikolog supaya mengurangi guncangan yang dirasakannya.

4 nakes yang masih dirawat, antara lain dokter. Berkat Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.(pia)

MIXADVERT JASAPRO