Badai Sitokin Ternyata Lebih Banyak Dialami Orang Seperti Ini

JagatBisnis.com –  Badai sitokin bisa menyebabkan penderita COVID- 19 mengalami perburukan gejala. Seseorang yang terkena angin besar sitokin bisa menyebabkan keadaannya jadi kritis, bahkan menyebabkan kematian.

Ahli penyakit dalam, Dokter. Jeffri Aloys Gunawan, Sp. PD, juga tidak membantah kalau angin besar sitokin ialah tahap yang menyeramkan dan amat beresiko.

” Dan esoknya dapat memunculkan kerusakan alat dalam, yang mungkin tidak dapat kembali jika sudah amat berat dan dapat memunculkan kematian,” tutur ia saat sesi#GOODTALKSERIES A- Z Panduan Isoman Anti Belingsatan di Instagram@gooddoctor. id, Sabtu 28 Agustus 2021.

Baca Juga :   Pentingnya Bayi Miliki Tidur yang Maksimal

Lebih lanjut dokter Jeffri menjelaskan, ternyata faktor generasi ikut jadi pemicu tampaknya angin besar sitokin dan tidak seluruh orang akan mengalami angin besar ini.

” Jadi, tidak tentu seluruh orang akan mengalami tahap angin besar sitokin. Jadi sahabat tak harus takut kalau jika COVID- 19 akan bisa tahap ketiga( angin besar sitokin),” ucapnya.

Baca Juga :   Kenali Serangan Jantung yang Sebabkan Haji Lulung Dirawat di Rumah Sakit Sebelum Meninggal

Jeffri menjelaskan, berdasarkan hasil riset, tahap angin besar sitokin lebih banyak dirasakan oleh banyak orang yang memiliki genetik ataupun DNA yang mengandung gen penyakit HLH( Hemophagocytic lymphohistiocytosis).

” Jadi, HLH merupakan sesuatu penyakit yang menyebabkan disregulasi ataupun terdapatnya kendala pada sel- sel darah putih kita. Sahabat yang tidak memiliki gen HLH ini pasti dapat lebih hening, karena mungkin angin besar sitokinnya lebih kecil,” tutur ia meredakan.

Baca Juga :   Cara Mudah Atasi Tekanan Darah Rendah Tanpa Obat

” Seperti itu yang menanggapi mengapa kenapa terdapat beberapa orang yang perburukan. Terdapat sekitar 10- 15 persen yang mengalami gejala berat, angin besar sitokin, dan akhirnya meninggal sekitar 3 persen,” jelas dokter. Jeffri Aloys Gunawan.(pia)

MIXADVERT JASAPRO