Keluarga Korban ke Pengadilan Tinggi untuk Gugat Sriwijaya Air SJ 182

Ilustrasi Hukum Foto: Maxmanroe.com

JagatBisnis.com – Sejumlah keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 arah Jakarta- Pontianak menggugat The Boeing Company ke Majelis hukum Besar King County di Negeri Bagian Washington, Amerika Sindikat. Petisi itu diajukan melalui Herrmann Law Group.

” Petisi melaporkan Boeing bersalah. Petisi itu mendakwa Boeing gagal mengingatkan kongsi penerbangan dan pengguna yang lain tentang cacat pada throttle otomatis, dan bahayanya memarkir pesawat selama sebagian bulan,” ucap Mark Lindquist, pengacara utama Herrmann Law Group diambil dalam keterangan tercatat, Jumat 21 Mei 2021.

Sebagai produsen pesawat, Boeing ditaksir memiliki peranan berkepanjangan untuk mengingatkan dan memerintahkan kongsi penerbangan tentang ancaman yang diketahui ataupun butuh diketahui oleh produsen terkait pesawat itu.

Baca Juga :   Serpihan Pesawat Sriwijaya Air Ditemukan di Perairan Kepulauan Seribu

” Ini merupakan masalah keamanan untuk semua bumi,” tutur Mark Lindquist,” tutur ia.

Pesawat SJ 182 diparkir selama 9 bulan selama endemi. Pada tahun 2020, FAA mengingatkan kongsi penerbangan dan produsen pesawat kalau memarkir pesawat selama lebih dari 7 hari bisa menyebabkan korosi dan masalah yang lain yang berhubungan.

Baca Juga :   Kopaska Temukan Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air

Pada 14 Mei 2021, Federal Aviation Administration(“ FAA”) AS menghasilkan Airworthiness Notification untuk pesawat Boeing 737- 300, 400, dan 500 series berdasarkan informasi yang dipelajari dalam pelacakan musibah Sriwijaya Air Flight SJ 182.

Pemberitahuan itu melaporkan terdapat situasi tidak nyaman di pesawat. FAA menemukan kalau kekalahan kabel syncho flap mungkin tidak ditemukan oleh komputer auto- throttle. Cacat ini diucap bisa menyebabkan lenyapnya kontrol atas pesawat.

Baca Juga :   Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Hilang Kontak

Analitis dini oleh Panitia Nasional Keamanan Pemindahan Indonesia( KNKT) membuktikan terdapatnya desakan asimetris dari mesin saat sebelum SJ 182 menukik parah. Dengan cara khusus, throttle kiri menurun sementara throttle kanan tidak.

Sedangkan FAA melaporkan kecil mungkin musibah itu terjadi karena dampak langsung dari kekalahan kabel syncho, itu sangat dini untuk menarik kesimpulan yang tentu.(ser)

MIXADVERT JASAPRO