Beliau menjelaskan, selama menempuh karantika korban kerap rumpi dan gimnastik bersama dengan penderita COVID- 19 yang lain.
“ Temannya amati korban dari lubang angina kamar mandi, tetapi tidak jelas, jadi aku foto dengan HP, korban sudah terkait dengan menggunakan 2 seprei. Lalu temannya dobrak pintu kamar,” tuturnya.
Bagi informasi dari temannya, jika korban sejak pagi tidak terlihat termasuk saat mengutip bagian makan pagi dan makan siang. Alhasil beliau berinisiatif untuk memeriksa ke kamar penderita itu. Tetapi setelah pintu diketok- ketok ternyata tak terdapat jawaban.
” Sudah kita jalani penguburan kepada jenazah korban di Bupar Waena, tidak terdapat tanda- tanda kekerasan,” terangnya. Korban RD ini dituturkan bertugas sebagai guru Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dan masuk karantina di LPMP.
Discussion about this post