jagatBisnis.com – Sebuah foto dokumen berisi sejumlah nama pengurus Front Pembela Islam (FPI), tokoh afiliasi, simpatisan dan pihak atau organisasi kontra FPI di Nusa Tenggara Barat beredar luas di media sosial.
Data itu memuat nama tokoh-tokoh FPI di Lombok, pondok pesantren pendukung FPI, dan tokoh yang mendukung FPI. Data yang tertulis diklaim berasal dari Polda NTB itu memuat tokoh maupun pesantren yang berseberangan dengan FPI.
Sebaran data itu menimbulkan kegaduhan di media sosial. Bahkan beberapa LSM yang tercantum disebut mendukung FPI di data memprotes bocornya data yang diduga bersumber dari Polda NTB tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, data yang beredar dan menggunakan kop Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda NTB itu adalah hoaks.
Discussion about this post