Rabu, 6 Juli 2022
jagatbisnis.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Perbankan
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Properti
  • Tekno
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Wisata
    • Profil Bisnis
    • Index
  • Home
  • Nasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Perbankan
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Properti
  • Tekno
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Wisata
    • Profil Bisnis
    • Index
No Result
View All Result
Jagatbinis.com
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Waspadai Bahaya Sunat dengan Teknik Electrical Cauter

7 Desember 2020 - 16:48
in Gaya Hidup
0
Waspadai Bahaya Sunat dengan Teknik Electrical Cauter
Share on FacebookShare on Twitter

jagatBisnis.com — Sunat (khitan) bagi sebagian masyarakat tidak sekedar menjalankan ajaran agama, tapi ada manfaat kesehatan bagi tubuh. Tujuan khitan untuk menjaga agar kotoran tidak terkumpul di ujung kemaluan dan leluasa buang air kecil. Karena dengan dikhitan dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih dan kanker penisb. Selain itu juga membersihkan alat kelamin. Apalagi, sunat tidak akan mengurangi kenikmatan saat berhubungan suami istri. Salah satu teknik sunat yang dipilih orangtua adalah electrical cauter. Banyak orang menyebutnya dengan sinar laser. Padahal, tidak menggunakan sinar laser.

Pemilik Rumah Sunat dr Mahdian yang juga spesialis bedah syaraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, mencoba meluruskan pemahaman tersebut. Menurutnya, selama ini banyak orang mengira sunat laser berarti menggunakan sinar laser, padahal faktanya tidak. Istilah sunat laser ini sebenarnya tidak menggunakan sinar laser, melainkan sunat dengan alat electric cauter.

Berita Terkait

No Content Available

“Electric cauter ini berupa lempengan logam yang dipanaskan. Jika dialiri dengan listrik, ujung logam akan menjadi panas dan berwarna merah sehingga dapat digunakan untuk memotong kulup. Namun, berhubung metode sunat laser ini menggunakan lempengan logam yang dipanaskan, sehingga kalau salah penggunaannya dapat berisiko menimbulkan luka bakar,” kata dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (07/12/2020).

Dia menjelaskan, sunat adalah operasi pengangkatan atau pelepasan kulup kulit yang menutupi ujung penis. Ada berbagai metode sunat yang ditawarkan kepada masyarakat. Namun sebelum sunat dilakukan, ada baiknya orangtua mencari tahu lebih dalam mengenai teknik sunat dan tenaga medis yang tepat.

“Ingat, kisah bocah di Pekalongan yang kepala kelaminnya ikut terpotong setelah disunat dengan menggunakan teknik laser? Peristiwa yang terjadi pada September 2018 itu sungguh memilukan. Bukan bahagia, yang ada malah derita. Nah, inilah salah satu resiko yang tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikologis dan fisik korban kelak ketika dia dewasa,” ujarnya.

Ada juga, lanjut dia, laporan kasus yang dipublikasikan dalam British Medical Journal pada Januari 2013. Kasus ini jauh lebih mengerikan. Karena dengan menggunakan teknik electric cauter, seorang bocah 7 tahun penisnya harus diamputasi. Anak itu dilarikan ke pusat oksigen hiperbarik karena sianosis pada kelenjar penisnya. Anak itu pun menjalani pengobatan yang dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi.

“Padahal, anak itu disunat pada hari yang sama dengan menggunakan perangkat elektrokauter monopolar. Tapi, elektrokauter yang menyebabkan luka bakar yang parah pada kelenjar penis si anak. Bahkan, anak itu hingga mengalami nekrosis atau kondisi cedera pada sel mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan hidup pada kelenjar dan batang penis,” papar dr Mahdian.

Dia mengakui, meski terlihat aman, tapi nyatanya penggunaan elektro kauter monopolar sudah mengakibatkan kecelakaan yang dramatis pada pasien tersebut. Memang, ketika elektroda monopolar digunakan, arus listrik yang dibawa hanya menyebabkan sedikit luka bakar pada penis. Namun, ternyata luka yang diakibatkan dengan teknik itu memburuk. Sehingga mengakibatkan hilangnya jaringan yang signifikan yang melibatkan seluruh kelenjar dan bagian distal batang penis. Alat kelamin anak tersebut akhirnya harus diamputasi.

“Oleh sebab itu, saya sangat tidak menyarankan sunat dengan teknik electrical cauter. Karena teknik itu sangat berbahaya bagi yang disunat. Bahkan, bisa fatal. Penis terpotong atau amputasi seperti kasus tadi. Apalagi, teknik electrical cauter adalah metode yang paling berbahaya hingga beresiko terjadi amputasi pada penis,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan, alasan bahayanya sunat dengan teknik tersebut. Karena logam panas yang digunakan bisa menyebabkan luka bakar pada bagian kelamin. Sebenarnya, electric cauter adalah alat bedah yang digunakan untuk memotong kulit atau pembuluh darah sehingga pendarahan yang muncul akan minimal. Hanya saja, alat ini sudah banyak yang dimodifikasikan sedemikian rupa. Ada yang berbentuk lempengan logam yang dipanaskan seperti pemanas air. Karena modifikasi itulah teknik ini tidak direkomendasikan.

“Walaupun, teknik ini lebih cepat, namun tetap disarankan untuk tidak memilih teknik ini. Kalaupun tetap ingin menggunakan teknik ini harus dipastikan, petugas yang melakukan adalah  tenaga medis yang tepat, yang ahlinya, yaitu dokter spesialis bedah. Sayangnya, selama ini sunat laser sangat jarang dilakukan oleh dokter, melainkan orang yang tidak tepat. Sehingga menimbulkan banyak resiko, mulai dari kepala penis terpotong, luka bakar hingga pendarahan dan bentuk miring. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati jika tidak ingin menyesal di kemudian hari,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, dr Mahdian merekomendasikan metode modern, yaitu Mahdian Klem yang lebih sedikit risiko dan hanya membutuhkan waktu singkat. Pada metode ini, waktu yang dibutuhkan hanya 5 menit dan pasien bisa kembali beraktivitas dalam waktu satu hari. Klem produksi anak bangsa negeri ini sudah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Mahdian Klem sudah terbukti bisa memperkecil risiko terjadinya infeksi silang yaitu infeksi karena pemakaian alat yang sama pada satu pasien ke pasien lain. Apalagi, teknik ini hanya sekali pakai. Jadi teknik ini aman untuk segala usia. Pengunaannya juga lebih mudah bagi dokter dan perawat, tidak memerlukan rotasi saat pemasangan tabung dan penjepit klem sehingga posisi penis tidak miring setelah pelepasan tabung, secara kosmetik lebih baik,” tutupnya. (eva)

Page 1 of 2
12Next
Tags: bahaya laserRumah sunat dr Mahdiansunat lasersunat sehat

Related Posts

Lindsay Lohan Nikahi Pria Muslim
Gaya Hidup

Lindsay Lohan Nikahi Pria Muslim

6 Juli 2022 - 04:11
Bob Tutupoly Meninggal karena Penyakit Stroke
Gaya Hidup

Bob Tutupoly Meninggal karena Penyakit Stroke

5 Juli 2022 - 16:11
Pengadilan Puerto Rico Minta Ricky Martin Ditahan
Gaya Hidup

Pengadilan Puerto Rico Minta Ricky Martin Ditahan

4 Juli 2022 - 04:12
PLN Sudah Terima Kompensasi dari Pemerintah
Gaya Hidup

Ini Dia Produk Baru Re.juve True Cold-Pressed Juice Kiwi Line

2 Juli 2022 - 09:12
Televisi Online Semakin Diminati Milenial, Ini Alasannya
Gaya Hidup

Televisi Online Semakin Diminati Milenial, Ini Alasannya

30 Juni 2022 - 17:09
Penyanyi R Kelly Divonis 30 Tahun Penjara
Gaya Hidup

Penyanyi R Kelly Divonis 30 Tahun Penjara

30 Juni 2022 - 15:09
Next Post
We Love Bali, Penerapan Protokol Kesehatan di Pura Batukau

We Love Bali, Penerapan Protokol Kesehatan di Pura Batukau

We Love Bali, Relaksasi Berendam di Air Panas Panatahan Tabanan

We Love Bali, Relaksasi Berendam di Air Panas Panatahan Tabanan

We Love Bali, Berselfie di Patung Budha Tidur Objek Wisata Baru di Tabanan

We Love Bali, Berselfie di Patung Budha Tidur Objek Wisata Baru di Tabanan

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Posisi Bercinta Paling Populer Adalah Posisi Misionaris

Posisi Bercinta Paling Populer Adalah Posisi Misionaris

8 Oktober 2021 - 21:00
Role Model, Panutan dan Inspirasi Dalam Bekerja

Role Model, Panutan dan Inspirasi Dalam Bekerja

19 Maret 2021 - 03:55
DPR Ingatkan Pemerintah Harus Hati-hati Dalam Mengeluarkan Wacana Cukai Ban Karet, BBM dan Deterjen

Stasiun Matraman Uji Coba Penumpang KRL

17 Juni 2022 - 00:11
Nikmati Menu Terbaik di GYU Steak House, The Botanica Sanctuary

Nikmati Menu Terbaik di GYU Steak House, The Botanica Sanctuary

27 November 2021 - 16:43
Mulai 2023 NIK Bakal Jadi NPWP

BSI Akuisisi BTN Syariah

14 Juni 2022 - 09:07

EDITOR'S PICK

Barang Bawaan Melebihi 20 Kg, Penumpang KA Jarak Jauh Kena Denda

Barang Bawaan Melebihi 20 Kg, Penumpang KA Jarak Jauh Kena Denda

30 Oktober 2021 - 15:13
Video Syur Diduga Mirip Artis Nagita Slavina

PDIP Persilakan MKD Periksa Harvey Malaiholo Terkait Video Porno

15 April 2022 - 13:10
Sinergi Dengan BNN, Bea Cukai Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkotika

Serap 20.000 Tenaga Kerja, Kawasan Berikat Baru ini Diresmikan Bea Cukai

20 Mei 2021 - 14:16
KPAI Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun

KPAI Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun

2 Desember 2021 - 17:07

P.T Solusi Media Gemilang(SMG)
Perkantoran Fatmawati Mas Blok I/118
Jl. Fatmawati Raya No. 20, Jakarta Selatan, 12430
HP : 0857-15252-610
Email : redaksi.jagatbisnis[at]gmail.com

Kanal Berita

  • Berita
  • Dr Rudi
  • Ekbis
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Native Ads
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Profil Bisnis
  • Properti
  • Tekno
  • Video
  • Wisata

Berita Terkini

  • Warga Cilincing Diduga Terkena Peluru Nyasar
  • Megawati Larang Relawan Ganjar Bermanuver
  • Begini Kata Kemendagri, PPKM Jabodetabek Direvisi dalam Sehari Jadi Level 1 Lagi
  • Jangan Anggap Enteng Cacar Monyet Bisa Jadi Ancaman Pandemi

Tentang Kami

jagatBisnis.com – Menyajikan berita dan informasi seputar Ekonomi, Bisnis, Teknologi, Otomotif, Perbankan, Properti, Pariwisata, Gaya Hidup dll. Kami sajikan semua ini untuk semua pembaca di Indonesia khususnya dan di wilayah lain pada umumnya.

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

© 2022 JagatBisnis.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Perbankan
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Properti
  • Tekno
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Wisata
    • Profil Bisnis
    • Index

© 2022 JagatBisnis.com.