PLN dan Perusahaan Korsel, Kembangkan Kabel Bawah Laut dan Tanah

JagatBisnis.com – PT PLN (Persero) resmi bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel), LS Corporation. Kerja sama tersebut untuk mengembangkan kabel bawah tanah dan laut dari sistem kelistrikan. Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Chairman of LS Group Ja Eun Koo LS, Kamis (27/7/2022).

Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya memiliki tugas dari pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga ke pelosok negeri. Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi tantangan baginya yang memerlukan pengembangan keahlian khusus untuk bisa membangun jaringan kelistrikan melalui teknologi kabel laut ataupun kabel tanah.

“Untuk bisa meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia maka salah satu pilihannya dengan memperluas jaringan kelistrikan antar wilayah, bahkan antar pulau. Untuk itu, kami perlu memperdalam teknologi kabel bawah laut,” ucap Darmawan, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga :   PLN Gandeng Pemkot Singkawang, Olah Sampah untuk Bahan Bakar PLTU

Menurutnya, kabel laut juga dibutuhkan untuk membangun interkoneksi jaringan guna mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Konsep interkoneksi ini bisa menjadi solusi atas masalah intermitensi dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tidak hanya itu, kebutuhan pembebasan lahan dan Right of Way (RoW) untuk jaringan transmisi semakin lama semakin membutuhkan dana yang lebih besar dan kompleks. Sehingga perlu dilakukan pengkajian untuk menggunakan kabel bawah tanah.

Baca Juga :   PLN Ambon Jadikan Mobil Listrik sebagai Kendaraan Operasional

“Melalui MoU ini, kami akan melakukan penjajakan kerja sama dengan LS Corporation, dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan diskusi, studi, transfer pengetahuan yang akan diatur dalam naskah perjanjian yang lebih detail. MoU dimaksudkan untuk mengatur ketentuan dalam rangka menyiapkan tindak lanjutnya,” paparnya.

Baca Juga :   Kampung Boldon di Papua, Kini Dialiri Listrik

Darmawan menambahkan, salah satu yang sangat diperlukan pihaknya adalah benchmarking dan kajian-kajian perkembangan teknologi kabel bawah tanah dan kabel laut, baik AC maupun DC untuk berbagai tegangan yang diproyeksikan akan lebih kompetitif, terutama untuk pengembangan seperti offshore. Tentu saja pemanfaatan kabel tanah untuk pertumbuhan beban di perkotaan dan pemanfaatan kabel laut antar pulau.

“Dalam kerja sama ini nantinya akan dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan transfer pengetahuan dalam bidang kabel laut dan kabel tanah,” tutup Darmawan. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO