Ketua MPR RI Dukung BI Terbitkan Rupiah Digital

JagatBisnis.com –  Fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat. Sehingga resesi ekonomi sangat kecil akan terjadi. Makanya, Ketua MPR RI, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Bank Indonesia (BI) yang sedang menyiapkan rupiah digital. BI akan menerbitkan rupiah digital secara wholesale, yakni mendistribusikannya kepada pelaku-pelaku besar seperti perbankan maupun perusahaan jasa pembayaran yang besar. Sehingga bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Karena penerbitan itu sesuai dengan Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Mata Uang, dan Undang-Undang Bank Indonesia.

“BI akan memberikan izin kepada para wholesale yang besar-besar tersebut, untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran untuk berbagai transaksi ritel. Baik melalui bank kecil, perusahaan jasa yang lebih kecil, e-commerce atau startup dan berbagai transaksi digital lainnya, bisa menggunakan rupiah digital,” katanya usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, di Jakarta, dikutip Kamis (28/7/22).

Menurut dia, BI juga akan melengkapi rupiah digital dengan berbagai fitur security desain dan coding-coding yang spesifik. Sebagaimana uang rupiah kertas yang memiliki desain, warna, dan berbagai securities. Sehingga dipastikan rupiah digital terjamin keamanannya.
“Kalau bank memerlukan uang kertas rupiah, mereka bisa pergi ke Bank Indonesia untuk mengambil uang rupiah dan kalau kelebihan dikembalikan ke Bank Indonesia,” imbuh Bamsoet.

Baca Juga :   Bamsoet Salut Kepada Pasangan Muda Pemilik Tahu Krispi Fatmawati

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan tiga aspek dalam penerbitan rupiah digital. Yakni, konseptual desain, mengintegrasikan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan, serta pilihan teknologinya.

Baca Juga :   Bamsoet Dukung 'Sekolah Ekspor' Bagi Pelaku UMKM

“Untuk pilihan teknologi penerbitan digital rupiah, kami masih terus mendiskusikannya dengan bank-bank sentral negara lainnya, yang juga tergabung dalam Bank for International Settlement (BIS). Teknologi digital bisa dilakukan distributed lecture technic atau dengan blockchain. Di dunia sedang dikembangkan pilihan-pilihan teknologi yang bisa dipilih yang dikembangkan melalui BIS dan berbagai bank sentral lain,” papar Perry.

Terpenting, kata Perry rupiah digital bisa saling terhubung atau interoperabilitas, interkonektivitas, dan integrasi (3i) untuk mengintegrasikannya di dalam sistem pembayaran. Karena dalam infrastruktur pembayaran misalnya, perlu disambungkan atau terkoneksi antara infrastruktur BIFAST, RTGS, GPN, dan infrastruktur lainnya.

Baca Juga :   Pentingnya Haluan Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

“Seiring dengan penerbitan rupiah digital ini nantinya, kami juga akan membuat khasanah digital rupiah, sebagai mandat selayaknya uang kertas. Selain itu, kami juga akan mendistribusikan kepada pelaku-pelaku besar seperti perbankan maupun perusahaan jasa pembayaran yang besar. Kami akan distribusikan kepada mereka selayaknya perbankan sekarang dalam mempunyai uang rupiah. Setiap perbankan mempunyai rekening di BI,” tutup Perry. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO