Dalam Setahun, Penduduk Miskin di Jogja Turun jadi 59 Ribu Orang

JagatBisnis.com – Jumlah penduduk miskin di DIY menurun tipis dalam 6 bulan terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebut Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 11,34 persen dan turun 0,57 persen poin dibandingkan September 2021.

Kepala BPS DIY, Sugeng Ariyanto mengungkapkan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 mencapai 454,76 ribu orang. Jumlah tersebut sebenarnya turun sebanyak 19,7 ribu orang dibanding pada bulan September 2021.

“Ini kalau dibandingkan Maret 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 turun 51,7 ribu orang,” terang dia, Senin (19/7/2022).

Sugeng mengatakan persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 10,56 persen dan turun 0,64 persen poin dibandingkan September 2021. Penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 13,65 persen dan turun 0,34 persen dibandingkan September 2021.

Baca Juga :   Hantaman Pandemi Bikin Penduduk Miskin Naik 16 Ribu

Sementara jumlah penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebanyak 315,46 ribu orang dan turun sebanyak 16,3 ribu orang dibandingkan September 2021. Dan jumlah penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebanyak 139,30 ribu orang.

“Warga miskin di Desa mengalami penurunan 3,5 ribu orang dibandingkan September 2021,” tambahnya

Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp521.673,00 per kapita perbulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp378.902,00 atau 72,63 persen dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp142.770,00 atau 27,37 persen

Baca Juga :   Angka Kemiskinan di Jatim Meningkat

Di mana pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,28 orang anggota rumah tangga. Apabila ditinjau secara rumah tangga, maka Garis Kemiskinan rumah tangga mencapai Rp2.232.760,00 per-rumah tangga perbulan.

Sedangkan angka Gini Ratio Maret 2022 tercatat sebesar 0,439. Karena pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk D.I. Yogyakarta yang diukur dengan menggunakan metode rasio gini adalah sebesar 0,439. Angka ini meningkat 0,003 poin jika dibandingkan dengan rasio gini September 2021 yang besarnya 0,436.

Rasio gini di daerah perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,446 dan nilainya lebih tinggi dibandingkan rasio gini September 2021 yang sebesar 0,443. Tetapi angka gini rasio tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan rasio gini Maret 2021 yang besarnya 0,448.

Baca Juga :   Pemerintah Targetkan Jumlah Orang Miskin Turun 3 Juta pada 2023

“Rasio gini di daerah perdesaan pada Maret 2022 mencapai 0,332,”tambahnya

Rasio gini tersebut lebih tinggi bila dibanding rasio gini September 2021 (0,325), namun lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio gini Maret 2021 (0,334). Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, pada Maret 2022, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah 16,07 persen.

“Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 15,53. Adapun untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,88 persen,” terangnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO