Operasi Pasar Minyak Goreng di Temanggung Dihentikan

JagatBisnis.com – Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengatakan, saat ini operasi pasar minyak goreng di wilayahnya dihentikan. Hal tersebut menyusul setelah terbitnya surat dari Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang ditandatangani Oke Nurwan.

Namun demikian, dari pantauan untuk kebutuhan minyak goreng curah sebenarnya masih kurang. Alasannya, karena saat ini distribusi dari pabrik terhambat.

“Setelah ada surat edaran dari Menteri Perdagangan kita melakukan pemantauan, dan kondisi hari ini ternyata minyak goreng curah untuk Temanggung masih kurang karena distribusi dari pabrik terhambat. Di satu tempat yang kita cek saja hanya mendapat 9 ton, itu saja langsung habis diminta konsumen yang diprioritaskan untuk UMKM dan pedagang kecil,”katanya Jumat (18/3/2022).

Di Kabupaten Temanggung sendiri hingga Kamis (17/3) masih diselenggarakan OP minyak goreng di Kecamatan Kranggan karena memang sudah terjadwal dan barang sudah ada di tempat.

Sebelumnya, OP minyak goreng telah dilakukan sejak 25 Februari 2022, yang digelar di sejumlah kecamatan yang jauh dari toko modern, dengan 4.000 liter di setiap titik. Antara lain di Kecamatan Tembarak, Parakan, Kandangan, Gemawang, Candiroto, Wonoboyo.

Baca Juga :   Warga Diminta Beli Minyak Goreng Sesuai Kebutuhan Saja

Adanya penghentiap OP minyak goreng ini berdampak pada dibatalkannya OP minyak goreng untuk para pelaku UMKM. Surat dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk mendukug kelancaran penerapan harga eceran (HET) minyak goreng curah.

Adapun untuk harga minyak goreng sesuai edaran Menteri Perdagangan semestinya per liternya Rp 14.000, atau per kilogramnya Rp 15.500. Namun dari pantauan di lapangan, kata Entargo pihak agen menjual Rp16.000, karena ada alasan penyusutan.

“Kalau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebetulnya kami sudah menyurati provinsi dan distributor lain. Tapi dari provinsi belum bisa memberikan jawaban sedangkan dari distributor tidak bisa menyediakan minyak curah yang akan kita jalankan lewat dinas,” katanya.

Agus pedagang minyak goreng curah di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung menuturkan, akhir-akhir ini pasokan tidak tentu, misalnya hari ini ada belum tentu besoknya ada. Hari ini ia mendapat pasokan 9 ton dari distributor dan dijual Rp16.000 per kilo.

Baca Juga :   Ini yang Bikin Pamor Jokowi Meredup Cepat

“Hari ini ada besok entah belum tahu. Saya jual Rp16.000 per kilogram, memang dari pemerintah anjurannya Rp14.000, tapi karena ada penyusutan maka harga kita angkat sedikit. Itu buat nutup susut sama (bayar) karyawan. Curah itu baru ada kemarin dan dijual hari ini. Kalau harga sebelum ada kenaikan itu Rp12.800 per kilogram, dan yang sekarang ini kita jual ke UMKM sama masyarakat tapi kita batasi 5 jerigen per orang,” katanya.

Sementara itu, untuk harga minyak goreng kemasan setelah HET dari pemerintah di lepas, pasokan minyak goreng kemasan di pasaran berangsur menuju ke arah normal. Namun untuk harga berada di kisaran Rp 23.700 per liter dan Rp 47.900 untuk kemasan 2 liter.

Baca Juga :   Setelah Harganya Meroket, Kini Minyak Goreng Langka

“Kalau sekarang barang sudah mulai ada, katanya dari distributor minggu depan mulai disebar lagi. Ini sudah dapat 1 rit berisi 700 karton, setiap karton berisi 12 kemasan 1 liter. Kemarin pas masih diberlakukan HET saya hanya dapat 200 karton itupun datangnya seminggu sekali,”kata Panji (29) pedangan sembako di kios Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung.

Winingsih (40) pedagang gorengan menuturkan, sebelumnya ia harus antre untuk mendapatkan minyak goreng. Kelangkaan dan meroketnya harga minyak goreng dirasa janggal baginya, apalagi Indonesia dikenal memiliki kebun sawit kedua terbesar dunia, sehingga aneh jika sampai minyak goreng langka sebab bahan tersedia melimpah.

“Merasa aneh tapi nyata, Indonesia kok sampai kelangkaan minyak goreng. Saya rasa sama fenomenanya kaya waktu genting-gentingnya COVID-19, masker sulit, handsanitezer menghilang di pasaran. Bisa ditebak, habis ini bahan kebutuhan apa lagi yang mau langka kemudian harganya jadi mahal ?,”katanya geram. (pia)

MIXADVERT JASAPRO