Setelah 6 Bulan, Efektivitas Pfizer Turun 47 Persen

JagatBisnis.com –  Efektivitas perlindungan vaksin Pfizer BioNTech terhadap infeksi Covid-19 mengalami penurunan hingga 47 persen 6 bulan selama pemberian dosis. Efektivitas dari vaksin ini turun nyaris setengah dari efektivitas usai penyuntikan dosis kedua yang menyentuh angka 88 persen.

Temuan tentang penurunan efektivitas dari vaksin ini diterbitkan di jurnal kesehatan Lancet. Sebelumnya studi yang sama sudah dirilis Agustus lalu, namun belum ditinjau rekan sejawat (peer review).

Senior Vice President dan Kepala Medis di vaksin Pfizer, Luis Jodar mengungkapkan, walau ada studi menyatakan seperti itu, tapi vaksin Pfizer masih sangat efektif dalam mencegah gejala berat yang mengharuskan pasien untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Vaksin ini efektif melawan semua varian dari virus corona, termasuk varian Delta yang penularannya sangat masif beberapa waktu ke belakang.

Baca Juga :   Pentingnya Vaksinasi Anak di Atas 12 Tahun

“Analisis varian spesifik yang kami lakukan menunjukkan dengan jelas, kalau vaksin Pfizer efektif melawan semua varian, termasuk Delta,” ucap

Seperti dikutip dari Reuters, peneliti menyebut data dari penelitian ini menunjukkan penurunan ini merupakan imbas dari memudarnya efektivitas vaksin. Bukan akibat dari varian virus corona yang jadi semakin menular.

Studi ini sejalan dengan hasil laporan awal dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat serta Kementerian Kesehatan Israel yang mengungkapkan perlindungan terhadap virus akan memudar dalam rentang enam bulan.

Peneliti mengatakan mereka menganalisis data kesehatan pada tiga juta warga Amerika Serikat (AS) antara Desember 2020 hingga Agustus 2020. Dan pada periode tersebut, 5,4 persen orang terinfeksi Covid 19.

Baca Juga :   April 2021, Bali Dapat 1,5 Juta Vaksin AstraZeneca

Lalu di antara orang-orang tersebut, sebanyak 6,5 persen mengalami gejala berat dan harus dilarikan ke rumah sakit. Rata-rata infeksi terjadi pada bulan ketiga dan keempat setelah vaksin diberikan.
Peneliti mengatakan hasil dari penelitian tersebut mengisyaratkan pentingnya percepatan pada program vaksinasi secara global.

Dilansir dari The Guardian, Dinas Kesehatan Nasional Inggris menawarkan suntikan booster untuk warganya yang telah menerima dosis vaksin kedua setidaknya enam bulan yang lalu. Mereka yang diberi suntikan booster ini adalah pekerja yang bekerja di panti jompo, warga berumur lebih dari 50 tahun, atau tenaga kesehatan dan pekerja sosial.

Baca Juga :   Siap-siap, Menolak Vaksin Tak Dapat Bansos

Dinas Kesehatan Inggris juga menawarkan suntikan booster untuk warganya yang berumur 16 hingga 49 tahun dengan kondisi kesehatan tertentu yang membuat mereka dalam kondisi rentan terhadap beberapa gejala Covid 19.

Selain itu, suntikan booster ini juga ditawarkan untuk orang dewasa yang memiliki kontak erat dengan individu dengan imunosupresi. Selain Inggris, Pemerintah Amerika Serikat melalui Dinas Pengawasan Makanan dan Obat (FDA) juga memberikan suntikan booster vaksin Pfizer untuk warganya yang sudah tua dan warganya yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid 19.
(*/esa)

MIXADVERT JASAPRO