Tekno  

Teknologi AInya Kalah Canggih dengan ChatGPT, Google Kebakaran Jenggot

Ilustrasi Google

JagatBisnis.com –  Google dilaporkan sedang sibuk menyusun strategi untuk memperkuat AI-nya agar tak kalah bersaing dengan platform AI ChatGPT yang belakangan ramai.

ChatGPT sendiri merupakan platform chatting yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk menjawab pertanyaan atau perintah pengguna. Pengguna hanya perlu mengetikkan beberapa kalimat dan ChatGPT memberikan respon yang cukup lengkap sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan oleh sistem.

Karena ChatGPT mulai berkembang baru-baru ini, manajemen raksasa teknologi Google telah meluncurkan “kode merah” karena dianggap sebagai ancaman bagi mesin pencari Google. Menurut memo internal yang dikutip Business Insider, CEO perusahaan induk Google, Alphabet, Sundar Pichai juga ikut dalam beberapa pertemuan tentang strategi AI Google.

Baca Juga :   Google: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Bisa Tembus USD146 Miliar pada 2025

Dia telah memimpin beberapa tim di dalam perusahaan untuk memfokuskan upaya mereka dalam memerangi ancaman yang ditimbulkan oleh ChatGPT terhadap bisnis mesin pencarinya. Google juga mengerahkan tim riset di departemen Kepercayaan dan Keamanan untuk membantu mengembangkan dan meluncurkan prototipe dan produk AI baru.

Beberapa karyawan ditugaskan untuk membuat produk AI yang akan menghasilkan seni dan grafik yang serupa dengan DAL-e OpenAI yang digunakan oleh jutaan orang. Langkah Google untuk membangun produk kecerdasan buatan membuat karyawan dan pakar Google mempertanyakan apakah ChatGPT dapat menggantikan mesin telusur dan pada akhirnya merusak model bisnis periklanan Google. Kami sedang berdiskusi.

Baca Juga :   Kini, Ada Tampilan Subtitle Video secara Real Time di Google Chrome

Sridhar Ramaswamy, yang mengawasi tim periklanan Google dari 2013 hingga 2018, mengatakan ChatGPT dapat mencegah pengguna mengklik tautan Google dengan iklan. Iklan Google saja menghasilkan $208 miliar, menyumbang 81% dari total pendapatan Alphabet pada tahun 2021.

Baca Juga :   Google Miliki Fitur Baru untuk Menangkal Berita Palsu

ChatGPT diketahui telah mendapatkan lebih dari 1 juta pengguna dalam waktu lima hari sejak peluncurannya. Platform ini dapat mensintesis informasi dari jutaan situs web untuk menghasilkan tanggapan pertanyaan yang interaktif dan mirip manusia.

Anda bahkan dapat meminta bot untuk menulis esai akademik, memberikan saran pengkodean, atau bertindak sebagai terapis. Namun, beberapa orang menemukan bahwa bot sering melakukan kesalahan. ChatGPT tidak dapat memverifikasi apa yang dikatakan, juga tidak dapat membedakan antara fakta yang diverifikasi dan informasi palsu.(tia)

MIXADVERT JASAPRO